METROPOLITAN - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SD, MI, SMP dan MTS di Kabupaten Bogor mencapai 100 persen. Tetapi, ujian mesti dilakukan dalam dua sesi lantaran terkendala kekurangan perangkat komputer. Hal itu diungkapkan Bupati Bogor Ade Yasin usai meninjau pelaksanaan UNBK di SMPN 2 Sukaraja, Senin (22/4). Sejauh ini, Ada 1.127 sekolah dengan 96.000 siswa se-Kabupaten Bogor yang melaksanakan UNBK, namun ujian masih dilaksanakan dua sesi. Pengadaan komputer masih banyak yang terpaksa meminjam dari sekolah SMA. “Kedepan, agar pelaksanaan ujian bisa digelar satu sesi, sehingga siswa lebih nyaman dalam ujian. Selain dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, red) Kabupaten Bogor, saya juga meminta bantuan anggaran dari Pemprov Jawa Barat dan pemerintah pusat,” katanya kepada awak media.
Ketua DPW PPP Jawa Barat itu pun menambahkan, untuk mencapai 100 persen pelaksanaan UNBK, maka tahun ini jajarannya sudah mengadakan sekitar 5.300 perangkat komputer. Khusus untuk APBD tingkat II pun dipastikan bertambah. “Saat ini kami masih kekurangan sekitar 48 ribu perangkat komputer lagi. Jika tingkat SD dan SMP dianggarkan melalui Dinas Pendidikan, untuk MI dan MTS maka bantuan hibahnya melalui kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor,” tandasnya. Wanita 50 tahun itu pun mendorong Pemkab Bogor untuk memberikan bantuan Bus kepada sekolah-sekolah yang sulit terjangkau angkutan umum. “Agar diberikan bantuan bus sekolah untuk mengangkut murid-murid, minimal kalau di SMPN Sukaraja 2 ini, dari ujung jalan sana bisa menggunakan bus sekolah,” papar AY, sapaan akrabnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, TB Luthfie Syam, menjelaskan, baru dua daerah di tingkat Provinsi Jawa Barat yang sudah bisa melaksanakan 100 persen UNBK, yakni Kota Bandung dan Kabupaten Bogor. Dia pun bersyukur Bumi Tegar Beriman bisa masuk dalam pemda yang sukses 100 persen melaksanakan UNBK. “Tapi saat ini kami masih juga ada yang 3 sesi hingga pengadaan perangkat komputer harus terus ditambah baik dari APBD tingkat I, II maupun Dana Alokasi Khusus (DAK),” jelas pria berkumis itu. Dia melanjutkan, tahun ini Pemkab Bogor juga sudah memberikan bantuan hibah untuk Kemenag Kabupaten Bogor agar MI dan MTS swasta bisa melengkapi perangkat komputernya. Lebih dari Rp 22 miliar sudah dihibahkan. “Namun itu tidak semuanya untuk mengadakan perangkat komputer tetapi juga untuk meningkatkan upah guru disana,” pungkasnya. (ryn/c/yok)