Minggu, 21 Desember 2025

Bus Tajur-Halim Dibanderol Rp50 Ribu

- Sabtu, 27 April 2019 | 09:28 WIB

METROPOLITAN – Satu lagi armada baru berupa satu unit bus menuju bandara kembali beroperasi dari Kota Bogor. Setelah awal 2018 diluncurkan Bus Jabodetabek Airport (JA) Connexion jurusan Bogor-Bandara Soekarno-Hatta, kini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) kembali mengoperasikan bus JA Connexion dari Kota Bogor menuju Bandara Halim Perdanakusuma. Empat armada bus premium dengan kapasitas tempat duduk mikro-seat 11 kursi plus jumbo-seat 16 kursi itu dibanderol dengan tiket bertarif Rp50.000 per perjalanan. Dari Depo Lorena, Tajur, Kota Bogor menuju Bandara Halim. Bus yang diluncurkan sejak awal pekan itu direncanakan beroperasi setiap hari, mulai keberangkatan pertama pukul 04:30 WIB hingga pukul 19:30 WIB, dengan selang waktu jadwal keberangkatan tiap satu jam. Meskipun operasional Bus JA Connexion yang sudah ada sebelumnya, kurang dikenal masyarakat lantaran minimnya promosi, BPTJ optimis bus ini bisa memperbanyak pilihan bagi warga Bogor yang ingin menuju bandara, untuk menggunakan angkutan masal dibanding kendaraan pribadi.

Sesuai dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RIJTJ), dimana cakupan layanan angkutan umum perkotaan pada 2029 harus mencapai 80 persen dari panjang jalan. Serta pergerakan orang dengan angkutan umum harus mencapai 60 persen. Warga Bogor, terlebih yang berada di kawasan Tajur, diharapkan bisa menggunakan armada ini. “Kami lanjutkan penyediaan angkutan umum massal di Jabodetabek, agar masyarakat  terlayani dan target yang ditetapkan dalam RITJ dapat terpenuhi. Salah satunya pengoperasian bus JA Connexion Tajur-Bandara Halim ini,” kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono kepada Metropolitan, kemarin. Pihaknya berambisi untuk mengalihkan warga terhadap penggunaan kendaraan pribadi, dengan mendekatkan layanan bus masal kepada masyarakat. Selain itu, kenyamanan yang diberikan juga diharapkan bisa mendorong operasoinal bus bandara. “Secara bertahap, nanti akan integrasi dengan angkutan umum terdekat,” imbuhnya.

Sementara itu, Manajer Lorena, Dwi Rianta Soebakti menerangkan, potensi layanan angkutan menuju bandara cukup tinggi untuk dikembangkan, sejalan dengan peningkatan layanan seperti kemudahan cara bayar. “Bisa secara elektronik dengan perusahaan ecommerce, dan layanan transportasi lainnya,” tukas Dwi Ratna. Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Rakhmawati menuturkan, pada dasarnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dishub Kota Bogor mendukung kebijakan pemerintah pusat, dalam hal ini program dari BPTJ, sesuai kewenangannya dalam penataan transportasi di wilayah Jabodetabek. Meskipun sejak awal, pemkot tidak dilibatkan secara langsung dalam pengoperasian, selain kepentingan kewilayahan. “Pada dasarnya pemkot mendukung penataan transportasi Jabodetabek, yang dibebankan kepada BPTJ. Kami juga tidak mengajukan tempat untuk jadi pool atau sebagainya, itu kebijakan dari mereka, kami mendukung sesuai kepentingan di wilayah,” pungkasnya. (ryn/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X