Senin, 22 Desember 2025

PD Pasar Tohaga Pastikan Kesediaan Bahan Pokok Aman

- Kamis, 2 Mei 2019 | 11:10 WIB

METROPOLITAN – Jelang Ra­madan, ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Bogor dipastikan stabil dan aman. Hal itu diung­kapkan Plt Direksi Perusahaan Daerah Pasar Tohaga, Didi Furqon. Menurut dia, kondisi bahan pokok yang diutamakan adalah beras, daging, telur, ikan, sayuran serta lainnya.

Jauh sebelum Ramadan, Didi mengaku telah melakukan pe­metaan ke setiap pasar. Bah­kan, ia memonitor langsung ke lapangan serta membuat edaran ke unit-unit untuk mendata semua bahan pokok tersedia. “Ini kita lakukan untuk memastikan segala kebutuhan di bulan puasa hingga Lebaran aman,” ujar­nya.

Didi juga tidak menampik jika ada beberapa unit pasar yang sengaja memberikan laporan fiktif, berbeda dengan kenyataan di lapangan. Ia sengaja terjun ke lapangan agar tahu persis kondisi dan kebutuhan apa saja yang ku­rang. “Saya tidak suka orang lapor ABS (Asal Bapak Senang, red). Makanya saya turun ke lapangan untuk memastikan semua terkontrol dengan baik,” terang Didi yang juga menja­bat sebagai plt bersama pe­jabat Eselon II lainnya, yakni Rustandi dan Zairi.

Sementara saat ditanya mengenai pemilihan direksi ke depan, menurut Didi, tugas direksi sangat penting dan berat. Sehingga ia mengusul­kan jika open biding diperce­pat dan pelantikannya disa­tukan dengan Dewan Penga­was pada Juni. “Berat, berat sekali, tidak bisa main-main tugas direksi ini,” paparnya.

Sebelumnya, Dinas Perin­dustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kabupaten Bogor memastikan secara umum harga kebutuhan pokok jelang Ramadan masih relatif stabil. Lonjakan harga terjadi hanya pada komoditi bawang putih.

“Jadi, hari ini kita sudah cek harga kebutuhan pokok jelang Ramadan di Pasar Cibinong. Secara umum, kondisi harga masih stabil. Kenaikannya hanya di bawang putih,” ujar Kabid Perdagangan pada Dis­perdagin Kabupaten Bogor, Jona Sijabat.

Berdasarkan hasil sidak Dis­perdagin, harga bawang putih jenis cuting dari sebelumnya Rp48.000 per kilogram naik menjadi Rp58.000 per kilo­gramnya. Sedangkan bawang putih biasa naik dari harga Rp30.000 per kilogram men­jadi Rp48.000 per kilogram. Ini terjadi selisih kenaikan antara 20.83 persen hingga 60 persen.

Penyebab kenaikan harga, lanjut Jona, lantaran mayori­tas stok bawang putih berasal dari impor. Besar kemungkinan stok dari petani sudah naik, sehingga pedagang di pasar tak ada pilihan lain selain ikut menaikkan harga. “Ini gejolak jelang puasa. Makanya tadi kita sidak. Cuma di bawang putih agak tinggi kenaikannya. Kalau yang lainnya seperti cabai, beras premium, gula, daging, telur, gas 3 kilogram saya kira masih stabil dan belum ada kenaikan drastis sampai saat ini,” ungkapnya.

Ia pun memastikan disper­dagin akan terus memonito­ring harga kebutuhan pokok sampai Desember 2019. Ia berharap kenaikan ini bersi­fat sementara. Pada perteng­ahan puasa nanti, biasanya harga akan kembali normal. (mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X