Senin, 22 Desember 2025

Pemkot Targetkan Pengangguran 7,6 Persen pada 2024

- Selasa, 7 Mei 2019 | 13:00 WIB

METROPOLITAN – Menja­dikan Kota Bogor sebagai kota ramah keluarga adalah gagasan yang dicanangkan Wali Kota Bogor Bima Arya beserta Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim pada era kepemimpinannya. Menempatkan keluarga dalam kebijakan pembangunan, di­nilai menjadi solusi jitu dalam mengatasi permasalahan so­sial. Dalam keterangan tertu­lisnya, Bima menjelaskan, sebanyak 28 Indikator Kinerja Utama (IKU) siap menjadi ba­rometer suksesi masa kepe­mimpinannya.

“Ada beberapa poin yang menjadi proyeksi indikator makro pembangunan Kota Bogor dari 2019 hingga 2024. Di antaranya indeks pembangu­nan manusia, laju pertumbuhan ekonomi, presentasi penduduk miskin hingga tingkat pengang­guran terbuka,” bebernya.

Berdasarkan data pada 2018, angka pengangguran di Kota Bogor mencapai 9,28 persen. Pada 2019, pihaknya berko­mitmen siap menurunkan angka tersebut menjadi 7,08 persen dari tahun sebelumnya. “Kami akan menjalin kerja sama dengan perusahaan skala kecil, menengah dan besar agar memberikan ke­sempatan kepada calon lulu­san SMK di Kota Bogor untuk magang dan memperoleh pengalaman sesuai bidang studinya,” katanya.

Disinggung soal target, orang nomor satu di Kota Hujan itu mengaku siap menurunkan angka pengangguran di Kota Hujan menjadi 7,6 persen pada 2024. “Intinya, kami akan berusaha semaksimal mungkin menekan angka penganggu­ran,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Sek­si Penempatan dan Perluasan Kerja pada Dinas Ketenaga­kerjaan (Disnaker) Kota Bogor, Dwi Aang Kunaifi, mengatakan, angka pencari kerja (pencaker) kerapkali mengalami peru­bahan setiap tahunnya. Ter­hitung pada 2011 hingga 2017, angka ini mengalami pening­katan dan penurunan. “Ang­ka pencari kerja tidak stabil dan relatif berubah sejak enam tahun terakhir,” katanya.

Pada 2011, angka pencaker di Kota Bogor mencapai 436.2016. Tahun berikutnya angka tersebut mengalami penurunan menjadi 422.528. Tepat pada 2013 dan 2014, angka pencaker terus naik menjadi 447.488 dan 458.665. “Untuk 2015 angkanya turun menjadi 450.925, terus naik kembali menjadi 495.824 pada 2017,” pungkasnya. (ogi/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X