Minggu, 21 Desember 2025

Hattrick WTP dari BPK, PEMKOT BOGOR TERUS MENGUKIR PRESTASI

- Rabu, 29 Mei 2019 | 14:46 WIB

Pemerintah Kota Bogor mencetak hattrick (penerima­an tiga kali berturut-turut) predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Predikat yang diberikan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Laporan Keuangan Pemerin­tah Daerah (LKPD) itu diserah­kan langsung oleh Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat Arman Syifa kepada Wali Kota Bogor Bima Arya di Bandung, Senin (27/5).

TURUT mendampingi dalam pene­rimaan predikat WTP tersebut Ketua DPRD Kota Bogor Untung Maryono dan Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hi­dayat.

Menurut Bima, keberhasilan Pemkot Bogor mempertahankan WTP langkah maju dalam perjuangan menuju pe­merintahan yang bersih dan biro­krasi yang melayani. “Alhamdulillah Kota Bogor bisa mempertahankan WTP untuk ketiga kalinya karena se­cara sistem sudah semakin baik. Tapi bagi Kota Bogor ini ikhtiar yang tidak putus untuk terus mewujudkan pe­merintahan yang bersih melayani,” ungkap Bima di Bandung.

Meski demikian, menurut Bima, predikat tersebut bukanlah sebagai akhir dari pencapaian. Masih ada se­jumlah catatan yang akan terus dip­erbaiki ke depannya agar semuanya tertib administrasi. “Ada beberapa catatan atau rekomendasi. Sistemnya semakin kokoh tapi rekomendasi ha­rus ditindak lanjuti terutama terkait dengan kebendaharaan dan kas,” tan­dasnya.

Di tempat yang sama, Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menyatakan bahwa keberhasilan meraih predikat WTP merupakan upaya Pemkot Bo­gor dalam mengelola keuangan dae­rah, terutama dalam hal mempertang­gungjawabkan uang rakyat yang di­kelola pemerintah.

“Ini kan ikhtiar kita mengelola keu­angan. Ini uang rakyat harus dipertang­gungjawabkan sepeserpun. Kalau persentase lebih menitikberatkan kepada belanja langsung atau pembangunan, intinya bagaimana uang itu harus dipertanggungjawab­kan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan akuntansi pemerin­tah,” ujarnya.

Terkait sejumlah catatan dan eva­luasi, khususnya soal penyegaran bendahara, Ade Sarip sangat setuju dan akan segera ditindaklanjuti. “Saya selaku Sekda dan juga Ketua TAPD menilai masih ada beberapa apara­tur yang perlu ada pembinaan, khu­susnya kepada bendahara. Saya ingin ke depan tidak harus lama bendahara (menjabat), cukup dua tahun, empat tahun, harus ada per­gantian,” terang Ade. (*/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X