Bupati Bogor, Ade Yasin, mewanti-wanti pemudik Lebaran dari Kabupaten Bogor menuju berbagai daerah untuk tidak membawa sanak-saudara atau rekan saat kembali dari kampung halaman. Sebab, itu ditengarai berpotensi menambah jumlah pengangguran Bumi Tegar Beriman.
”BUKAN tidak boleh. Pesan dan harapan saya kepada pemudik ketika balik nanti jangan menambah pengangguran di Kabupaten Bogor. Artinya, jangan bawa orang untuk datang ke sini, sehingga menambah pengangguran,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Dengan luas 2.644 kilometer persegi dan diisi lebih 5,8 juta jiwa penduduk, Kabupaten Bogor punya daya tarik tersendiri buat perantau untuk mencari nafkah. Sehingga wanita berkacamata itu berharap perantau harus punya skill dan pekerjaan terlebih dulu agar tak sekadar datang, namun malah menambah jumlah pengangguran. ”Kalau menginap sementara sih nggak masalah. Kalau terpaksa, tapi ingatkan untuk lapor ketua RT atau RW. Karena itu berkaitan dengan keamanan dan kondusivitas setelah Lebaran,” ujarnya.
Apalagi, sambung dia, kondisi masyarakat kita tergolong cukup mudah terprovokasi, sehingga keguyuban dan kondusivitas harus dijaga. ”Kontrol jika ada orang baru masuk ke lingkungan kita,” terang ketua DPW PPP Jawa Barat itu.
Persoalan pengangguran di Kabupaten Bogor, nyatanya cukup akut lantaran sejak dua tahun terakhir saja mengalami peningkatan. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran pada 2017 berjumlah 248.368 orang, lalu naik pada 2018 menjadi 254.590 orang. Artinya, ada kenaikan 0,2 persen.
Dari jumlah itu, lulusan SMA pada 2017 ada 136.428 orang. Sedangkan pada 2018 ada 136.782 orang. Setali tiga uang, pengangguran untuk tingkat diploma juga mengalami kenaikan. Pada 2017 ada 20.193 orang dan meningkat pada 2018 berjumlah 25.842 orang. (ryn/c/yok/py)
