Masih rendahnya serapan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk tahun anggaran 2019 terus menjadi sorotan. Hingga pertengahan tahun saja, baru 23,6 persen terserap atau setara Rp1,5 triliun dari alokasi Rp6,4 triliun. Kinerja para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Bumi Tegar Beriman pun mendapat sorotan
WAKIL Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengaku geram lantaran penyerapan anggaran 2019 belum signifikan sesuai yang diinginkan pemkab di bawah pimpinan Ade Yasin-Iwan Setiawan. Sehingga akhir bulan ini, pihaknya bakal melakukan evaluasi besar-besaran dengan membahas kelemahan ini agar tak menimbulkan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) di akhir tahun.
”Kita berulang-ulang rapat dengan dinas teknis, dorong dan berikan warning. Kita juga minta rapor per bulan proses dalam pemberkasan untuk diserahkan ke tender. Pokoknya akhir bulan ini kita evaluasi lagi soal serapan anggaran ini,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Ia menambahkan, paradigma lama masih berlaku di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) soal serapan anggaran yang hampir sama setiap tahunnya dan mepet di akhir tahun. ”Ini saya nggak suka. Ada bahasa ’tiap tahun juga begini, nanti ramainya di pertengahan sampai akhir tahun’. Ini masih jadi habit (kebiasaan, red). Harus diubahlah dari awal tahun tancap gas,” paparnya.
Berkaca dari tahun ini, di mana pekerjaan fisik yang bersentuhan langsung dengan masyarakat baru sebatas pemeliharaan dan belum ada pembangunan yang dimulai. ”Jalan banyak yang rusak, kita paham betul itu. Coba saja jika mulai ada pekerjaan Juni Juli, kan Bagus. Ini mah belum ada sama sekali. Pemeliharaan saja,” ujar politisi Gerindra itu.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah disorot lantaran minimnya serapan anggaran hingga pertengahan 2019 yang baru terserap 23,6 persen atau setara Rp1,5 triliun dari alokasi belanja daerah Rp6,4 triliun. Sebab hingga pertengahan Juni, Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) Kabupaten Bogor baru menerima 424 pengajuan lelang dari 28 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan total pagu anggaran sebesar Rp604,7 miliar.
Kepala ULPBJ Kabupaten Bogor, Budi Cahyadi Wiryadi, mengatakan, dari 424 pengajuan lelang itu, terdiri dari 61 kegiatan pengadaan barang dengan pagu anggaran Rp111,2 miliar, 39 kegiatan jasa konsultasi dengan pagu anggaran Rp21,8 miliar, 49 kegiatan jasa lainnya dengan pagu Rp48,5 miliar dan 275 kegiatan pekerjaan konstruksi dengan pagu anggaran Rp423,1 miliar.
Pria berkumis itu menambahkan, dari jumlah itu ada enam paket kegiatan yang gagal lelang dengan jumlah anggaran Rp2,8 miliar dan yang sudah terserap sekitar Rp133,5 miliar dari 82 paket kegiatan yang dilelangkan ULPBJ. ”Ada efisiensi 7,32 persen setara Rp10,5 miliar,” katanya kepada Metropolitan, akhir pekan lalu.
Bila dibandingkan serapan tahun lalu, hingga 8 Juni 2018 Pemkab Bogor sudah menerima pengajuan lelang sebanyak 474 paket kegiatan dengan pagu Rp756,1 miliar. Ada perbedaan sekitar 10 persen lebih sedikit dibandingkan pertengahan tahun lalu. ”Terlebih itu soal fisik konstruksi ya, yang menyentuh langsung masyarakat dan butuh waktu pekerjaan. Ini harusnya di pertengahan (tahun, red) mulai jalan lah. Tahun lalu di periode yang sama saja sudah ada 288 paket pengajuan lelang dengan pagu Rp544,7 miliar. Ada gap lebih banyak dibanding sekarang lebih dari Rp100 miliar. Ini yang harus hati-hati,” papar Budi CW, sapaan karibnya.(ryn/c/yok/py)