Senin, 22 Desember 2025

Bima Nilai PPDB Ambisius

- Selasa, 25 Juni 2019 | 14:20 WIB

METROPOLITAN - Wali Kota Bogor, Bima Arya menga­kui sistem pendidikan terkait zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2019 terlalu ambisius. Pasalnya ba­nyak informasi yang ia terima dari orang tua siswa terkait kondisi tersebut.

”Sebagai kepala daerah, saya mendengar langsung curhat warga kondisi dilapangan. Saya kira ini sistem yang terlalu am­bisius harus di evaluasi. Tuju­annya baik dan ideal untuk membuat kualitas pendidikan ini sama,” kata Bima, saat dite­mui usai menggelar Musyawa­ran Perencanaan Pembangunan (musrenbang) di Botani Square, Kota Bogor.

Menurutnya, sistem zonasi ini belum siap sepenuhnya, terda­pat sejumlah kendala, seperti sistem administrasi kependu­dukan. Bahkan saat itu ia me­nerima laporan kecenderungan manipulasi kartu keluarga (KK), “Satu dua hari ini saya dalami betul, saya perintahkan Dukca­pil, Disdik, Camat dan untuk mendalami, ada laporan yang menitip alamat ini artinya ada ruang untuk manipulasi admi­nistrasi,” tuturnya.

Ia menilai, Peraturan Men­teri Pendidikan dan Kebuday­aan (Permendikbud) Nomor 51 Tahun 2018 terkait Peneri­maan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019, belum siap diterapkan pada daerah-daerah yang ma­sih tertinggal soal adminis­trasi dan infrastruktur yang saat ini belum merata terdapat wi­layah yang ketersediaan seko­lahnya ada namun infrastruk­turnya belum memadai, be­gitu pun sebaliknya, sehingga tidak ada keseimbangan dan perlu adanya evaluasi.

“Apakah sistem kita siap un­tuk mengejar itu, karena kalau sistem kita tidak siap dan ad­ministrasi kependudukan tidak siap serta infrastruktur tidak siap ini akan menghasilkan manipulasi-manipulasi dalam ketidakadilan ujung-ujungnya uang yang berbicara, saya se­bagai kepala daerah harus me­nyuarakan ini,” bebernya

Bima pun menjelaskan, me­lihat kondisi di lapangan dalam waktu dekat ia akan menyam­paikan kepada presiden dan mendiknas terkait persoalan sistem yang menimbulkan per­soalan. Terutama persoalan manipulasi administrasi se­hingga terdapat celah untuk manipulasi kartu keluarga dan celah untuk jalur prestasi ser­ta izin domisili dan sebagainya.

“saya belum bisa menyatakan ini valid seratus persen tapi informasi ini harus di tindak lanjuti,” tukasnya.(cr1/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X