METROPOLITAN - Proses lelang jabatan atau open bidding untuk empat posisi Eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah pada titik akhir. Serangkaian tes uji kompetensi dan makalah sudah dilakukan akhir pekan lalu. Namun, pemkab belum memastikan pengumuman nama-nama yang lolos karena masih menunggu persetujuan Komite Aparatur Sipil Negara (KASN).
Tercatat, ada 24 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mendaftar dan mengikuti seleksi. Nyatanya kursi kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) jadi posisi paling tidak diminati. Dari seluruh peserta, hanya lima orang yang mendaftar untuk posisi tersebut. Kalah banyak dibanding jumlah peserta pada tiga posisi lainnya yang dilelang.
Selain lima pendaftar untuk kepala dinkes, ada sepuluh peserta yang mendaftar posisi kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sekaligus favorit peserta. Lalu, ada sembilan peserta yang mendaftar kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan tujuh orang mendaftar kepala Dinas Perhubungan (Dishub).
”Dari 24 orang itu, ada dua yang nggak lolos karena tidak memenuhi persyaratan seleksi administrasi dan penelusuran rekam jejak. Selain itu, ternyata ada tujuh peserta yang mendaftar untuk dua posisi,” terang Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Karier pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor, Rusliandy, kemarin.
Selain itu, dari jumlah itu ada delapan camat yang mendaftar, di mana tiga orang di antaranya mendaftar untuk dua posisi berbeda. Sedangkan ada satu pendaftar dari PNS luar Pemkab Bogor, yakni PNS dari Kabupaten Ciamis yang kini menjabat sekretaris dishub setempat. Namun, dia satu dari dua yang tidak lolos.
Saat ini, proses pascates yang sudah dilakukan Sabtu (29/6) lalu yakni penilaian kompetensi dan pembuatan makalah tengah berjalan. Uji gagasan dan wawancara sudah dilakukan pada Minggu (30/6), tinggal menunggu pengumuman yang bakal dilakukan hari ini (2/7). ”Tinggal pengumuman, Insya Allah besok (hari ini, red),” tegas Rusli.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin, mengaku ingin posisi yang kini kosong bisa terisi, meskipun ia belum bisa memastikan kapan bisa segera diisi. Ia berharap tahap penilaian dari KASN bisa segera rampung, paling tidak pekan ini agar dilakukan pelantikan. ”Memang kita yang akan pakai. Tapi kan tetap harus ada persetujuan KASN. Mudah-mudahan sesuai kebutuhan,” tuntasnya. (ryn/c/yok/py)
9