Mengantisipasi terjadinya kekeringan tanaman saat memasuki musim kemarau, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor mengoptimalkan perawatan dan penyiraman secara maksimal di sejumlah taman.
KEPALA Bidang (Kabid) Taman Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Dekorasi Kota Bogor, M Hutri, mengatakan, penyiraman ini melibatkan tiga armada. Masing-masing armada menampung volume air kurang lebih 5 sampai 10.000 liter. “Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan saat ini sudah kemarau, namun jalur-jalur strategis mulai dari Warung Jambu, Pajajaran dan ekalokasari menjadi prioritas penyiraman kami sehari dua kali,” kata Hutri, saat ditemui wartawan koran ini, kemarin.
Selain penyiraman, sambung dia, pergantian tanaman yang kering dampak dari cuaca menjadi perhatiannya. Bahkan, jajaranya tidak memungkiri bahwa kondisi cuaca sangat berdampak terhadap pemeliharaan.
“Kami akan terus mengoptimalkan pemeliharaan maupun pergantian tanaman,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Estiningsih, menegaskan, meskipun Kota Bogor tidak masuk dalam zona musim, pihaknya tetap melakukan antisipasi terhadap ancaman kekeringan.
“Kami setiap hari siap siaga sejalan dengan konsep Bogor berlari,” katanya.
Dia menyampaikan, Kota Bogor sudah diminta penetapan status kekeringan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, meskipun belum terjadi bencana kekeringan.
“Untuk penetapan status kekeringan di masing-masing wilayah, tujuannya agar setiap Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) terkait bisa melakukan anitipasi sejak dini untuk mengatasi kondisi kekeringan,” tukasnya. (cr1/c/yok)