Senin, 22 Desember 2025

Astaga, 7 Proyek Jalan Gagal Lelang

- Senin, 8 Juli 2019 | 13:22 WIB

METROPOLITAN - Kebutuhan baiknya kualitas jalan menjadi suatu keharusan dalam memacu ting­kat perekonomian warga. Di tengah upaya Pemerin­tah Kabupaten (Pemkab) Bogor mempermudah akses masyarakat, rencana perbaikan di tujuh titik se-Kabupaten Bogor justru tertunda lantaran men­galami gagal tender.

Dari data Unit Layanan Pengadaan Barang Jasa (ULPBJ) Kabupaten Bogor, ada tujuh paket proyek peningkatan kualitas jalan yang harus gagal tender dengan berbagai alasan. Diketahui, semua peker­jaan ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebagai pengguna anggaran.

Dari tujuh paket proyek peningkatan jalan tersebut, ada lima paket yang dinyatakan gagal tender karena tidak ada penyedia yang lulus evaluasi penawaran, yakni Peningkatan Ruas Jalan Lingkar Kampus IPB Dramaga (dengan pagu Rp1,24 miliar), Jalan Ciherang-Kalapatujuh (pagu Rp1,27 miliar), Jalan Cicangkal-Maloko (pagu Rp4,53 miliar), Jalan Cikaret-Ciriung (pagu Rp3,83 miliar) dan Jalan Mengker-Gunung batu batas Kabupaten Cianjur (pagu Rp1,48 miliar).­

Sedangkan dua paket lainnya, mesti gagal tender lantaran para penyedia tidak ada yang masuk penawaran, yaitu Pe­ningkatan Ruas Jalan Kara­denan-Pomad batas Kota Bo­gor (pagu Rp2,13 miliar) dan Jalan Cibeureum-Batulayang (pagu Rp1,03 miliar). Jika di­total, ketujuh paket proyek yang mesti gagal lelang itu mencapai Rp15,51 miliar.

Kepala ULPBJ Kabupaten Bogor Budi Cahyadi Wiryadi mengatakan, secara total dari semua paket proyek Ka­bupaten Bogor yang dilelang­kan pada tahun anggaran 2019, hingga 1 Juli ada 28 paket gagal tender dengan total pagu sekitar Rp28,97 miliar. ”Gagal tender yang dapat ber­lanjut. Enam diantaranya sih sudah ada masuk permoho­nan tender kembali (dari di­nas terkait. Tapi untuk pening­katan jalan semua belum (masuk kembali permohonan) sama sekali,” katanya saat ditemui Metropolitan di kan­tornya, akhir pekan lalu.

Ia berharap, paket proyek yang berkenaan langsung dengan masyarakat, seperi proyek fisik jalan atau bangunan, untuk segera mengajukan permoho­nan lelang. Agar segera bisa dilaksanakan dan dirasakan langsung oleh masyarakat. ”Kerasa kalau jalan bagus, pe­rekonomian masyarakat kan mengikuti. Fisik bangunan pun sama,” papar Budi CW.

Secara umum, hingga per­tengahan tahun ini, sudah ada 618 paket pekerjaan yang ditayangkan, dengan total pagu anggaran Rp798,9 mi­liar. Dimana 158 paket dian­taranya sudah selesai dan ditetapkan pemenangnya dengan total penawaran Rp188,3 miliar. ”Rinciannya pengadaan barang 88 paket (Rp152,6 miliar), pekerjaan konstruksi 435 paket (Rp571,6 miliar), Jasa Konsultasi 43 paket (Rp23,3 miliar) dan Jasa Lainnya 52 paket (Rp51,2 miliar),” tukasnya.

Hal ini juga menjadi catatan evaluasi bagi para wakil ra­kyat di Bumi Tegar Beriman. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Ade Sen­jata mengakui kinerja dinas terkait sampai pertengahan tahun ini masih lambat ka­rena sebagian besar paket pekerjaan baru masuk tender. ”Ini menjadi bahan evaluasi kami, saat rapat bersama ja­jaran Dinas PUPR. Ya walau pun agak lambat, tapi kami berharap, memasuki triwulan ketiga semua paket proyek PUPR sudah masuk ke ULPBJ, untuk secepatnya dilelangkan,” tuntasnya. (ryn/c/yok/py)

9

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X