METROPOLITAN - Kebutuhan baiknya kualitas jalan menjadi suatu keharusan dalam memacu tingkat perekonomian warga. Di tengah upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mempermudah akses masyarakat, rencana perbaikan di tujuh titik se-Kabupaten Bogor justru tertunda lantaran mengalami gagal tender.
Dari data Unit Layanan Pengadaan Barang Jasa (ULPBJ) Kabupaten Bogor, ada tujuh paket proyek peningkatan kualitas jalan yang harus gagal tender dengan berbagai alasan. Diketahui, semua pekerjaan ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebagai pengguna anggaran.
Dari tujuh paket proyek peningkatan jalan tersebut, ada lima paket yang dinyatakan gagal tender karena tidak ada penyedia yang lulus evaluasi penawaran, yakni Peningkatan Ruas Jalan Lingkar Kampus IPB Dramaga (dengan pagu Rp1,24 miliar), Jalan Ciherang-Kalapatujuh (pagu Rp1,27 miliar), Jalan Cicangkal-Maloko (pagu Rp4,53 miliar), Jalan Cikaret-Ciriung (pagu Rp3,83 miliar) dan Jalan Mengker-Gunung batu batas Kabupaten Cianjur (pagu Rp1,48 miliar).
Sedangkan dua paket lainnya, mesti gagal tender lantaran para penyedia tidak ada yang masuk penawaran, yaitu Peningkatan Ruas Jalan Karadenan-Pomad batas Kota Bogor (pagu Rp2,13 miliar) dan Jalan Cibeureum-Batulayang (pagu Rp1,03 miliar). Jika ditotal, ketujuh paket proyek yang mesti gagal lelang itu mencapai Rp15,51 miliar.
Kepala ULPBJ Kabupaten Bogor Budi Cahyadi Wiryadi mengatakan, secara total dari semua paket proyek Kabupaten Bogor yang dilelangkan pada tahun anggaran 2019, hingga 1 Juli ada 28 paket gagal tender dengan total pagu sekitar Rp28,97 miliar. ”Gagal tender yang dapat berlanjut. Enam diantaranya sih sudah ada masuk permohonan tender kembali (dari dinas terkait. Tapi untuk peningkatan jalan semua belum (masuk kembali permohonan) sama sekali,” katanya saat ditemui Metropolitan di kantornya, akhir pekan lalu.
Ia berharap, paket proyek yang berkenaan langsung dengan masyarakat, seperi proyek fisik jalan atau bangunan, untuk segera mengajukan permohonan lelang. Agar segera bisa dilaksanakan dan dirasakan langsung oleh masyarakat. ”Kerasa kalau jalan bagus, perekonomian masyarakat kan mengikuti. Fisik bangunan pun sama,” papar Budi CW.
Secara umum, hingga pertengahan tahun ini, sudah ada 618 paket pekerjaan yang ditayangkan, dengan total pagu anggaran Rp798,9 miliar. Dimana 158 paket diantaranya sudah selesai dan ditetapkan pemenangnya dengan total penawaran Rp188,3 miliar. ”Rinciannya pengadaan barang 88 paket (Rp152,6 miliar), pekerjaan konstruksi 435 paket (Rp571,6 miliar), Jasa Konsultasi 43 paket (Rp23,3 miliar) dan Jasa Lainnya 52 paket (Rp51,2 miliar),” tukasnya.
Hal ini juga menjadi catatan evaluasi bagi para wakil rakyat di Bumi Tegar Beriman. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Ade Senjata mengakui kinerja dinas terkait sampai pertengahan tahun ini masih lambat karena sebagian besar paket pekerjaan baru masuk tender. ”Ini menjadi bahan evaluasi kami, saat rapat bersama jajaran Dinas PUPR. Ya walau pun agak lambat, tapi kami berharap, memasuki triwulan ketiga semua paket proyek PUPR sudah masuk ke ULPBJ, untuk secepatnya dilelangkan,” tuntasnya. (ryn/c/yok/py)
9