METROPOLITAN – Pasca-kemunculan buaya di Jalan Dungseng, RT 03/05, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat belum lama ini, 15 personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor diterjunkan ke lokasi penemuan.
Dua ekor buaya yang ditemukan warga di aliran Kali Cibanten hingga kini masih berkeliaran. Dari pantauan di lapangan, tim gabungan dari BPBD, Bhabinsa dan Bhabinkatibmas masih mencari dua ekor buaya tersebut di aliran kali.
Lantaran adanya kejadian tersebut, kerumunan warga langsung memadati lokasi evakuasi. Sesekali, kemacetan di jalan Dungseng terjadi, lantaran banyaknya warga yang penasaran untuk mekihat secara langsung proses evakuasi.
Komandan Regu BPBD Kota Bogor Maruli Sinambela mengatakan, sebanyak satu regu diturunkan pihaknya untuk mengevakuasi reptil ganas tersebut. Sejumlah perlengkapan khusus juga disiapkan pihaknya untuk memudahkan penangkapan.
Pencarian sendiri dilakukan pada pukul 11.00 dengan melibatkan 15 orang dari BPBD Kota Bogor. Namun hingga siang ini tim BPBD Kota Bogor belum menemukan reptil tersebut. ”Kita masih lakukan pencarian,” katanya
Maruli meyakini, buaya ini masih tinggal di gorong-gorong kali dibawah jalan. Pasalnya, salah seorang tim yang turun, sempat melihat langsung buaya tersebut. ”Masih ada di bawah. Tadi petugas sempat diserempet sepatunya saat di bawah,” akunya.
Pihaknya juga sempat memancing buaya itu agar keluar, dengan cara meletakkan seekor ayam kampung yang diikat di gorong-gorong. Namun sayang, saat buaya keluar tim kurang sigap yang mengakibatkan reptil ini kembali masuk ke sarangnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga sempat mendatangkan alat pompa air, untuk menyurutkan aliran air di kali tersebut. Namun hingga kini, reptil yang sempat membuat geger warga masih berkeliaran bebas di sarangnya.
Hingga kini Maruli masih memprediksi dari mana asal binatang dengan nama latin Crocodile tersebut. Ia menyangka, jika kehadiran buaya tersebut merupakan hewan pliharaan warga, yang lepas ataupun sengaja dibuang oleh pemiliknya.
”Satu ekor berukuran diperkirakan 70 centi meter, dan satunya lagi berukuran satu meter dan itu yang paling besar. Kita juga masih bingung dari mana buaya ini berasal. Kayaknya ini peliharaan warga, entah dibuang atau lepas,” kiranya. (ogi/c/yok)