METROPOLITAN - Berambisi menjadikan Kota Bogor sebagai kota pelari atau City of Runners, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali bakal menghelat lomba lari bertajuk Bogor Half Marathon 2019, 25 Agustus mendatang. 3.000 pelari dipastikan berpartisipasi dan bakal memenuhi ruas-ruas jalan protokol Kota Hujan dengan jarak terjauh 21 kilometer.
Namun, dari 3.000 peserta yang sudah mendaftar, 60 persen diantaranya merupakan pelari luar Bogor atau setara 2.000-an orang. Pemkot pun mengklaim helatan itu bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata dan hotel, lantaran 2.000-an orang bakal menginap di berbagai hotel seantero Kota Bogor.
”Half Marathon itu 21 kilometer, nggak full, karena kita sesuaikan dengan jalan dan kenyamanan di Bogor. Ini strategis. 60 persen peserta luar Bogor, bayangkan segitu orang bakal nginap di Kota Bogor. Semalam saja berapa, belum lagi kalau dua malam. Ini untuk PAD kita,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Hal ini, sambung dia, sejalan dengan konsep pemkot yang concern dalam konsep pariwisata olahraga atau Sport Tourism. Sekaligus menuju cita-cita Kota Bogor sebaagi kota pelari atau City Of Runners.
”Apalagi kalau mereka tiap minggu lari di Bogor. Tentu untuk PAD. Even ini jadi penting, belum lagi diikuti pelari profesional, elit di Indonesia. Kita suport lah. Nanti jadi agenda kami, ada half marathon, ada Bogor Sundown juga. Dua agenda ini jadi even lari Kota Bogor,” papar bapak dua anak ini.
Sementara itu, Ketua Panitia Abdul Wahab menjelaskan ada tiga kategori yang akan dilombakan, yakni lari marathon 21K, 10K dan 5K, yang akan mulai start dan finis di Kebun Raya Bogor (KRB). Rutenya, dari dalam KRB menuju Jalan Pajajaran, Jalan Suryakencana dan seputaran Sistem Satu Arah (SSA) KRB atau Jalan Ir H Djuanda. ”Kita ingin pelari melewati berbagai ikon kota, misal Tugu Kujang, Lawang Salapan, Lawang Suryakencana dan tentu saja KRB,” ucapnya.
Melintasi SSA atau seputaran KRB, berarti juga harus mengantisipasi aktifitas Istana Bogor. Ia pun berkoodinasi berkali-kali dengan Korem untuk lintasan yang melewati pintu istana, akan ditempatkan banyak personil. ”Rute juga akan dibelokan, jadi nggak melewati pintu kuning istana, antisipasi aktifitas keluarga presiden juga. Ada perubahan rute lah adaptasi itu,” jelasnya.
Penentuan jumlah peserta sebanyak 3.000 orang pun diklaim udah melalui kajian standar quality control, menyesuaikan kondisi kota. Supaya tidak ada penumpukan atau kemacetan. Diharapkan maksimal selambat-lambatnya 4 jam waktu tempuh untuk pelari kategori 21 K. Sedangkan untuk jarak 10 K diberi waktu 2,5 jam dan 5K sebanyak 2 jam. (ryn/c/yok)