Senin, 22 Desember 2025

Demo Tolak Imahalo Berakhir Rusuh

- Selasa, 23 Juli 2019 | 10:31 WIB
RICUH: Belasan massa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswi Muslimin Indonesia (Semmi) bentrok dengan anggota Satpol PP dan Polresta Bogor Kota saat berunjuk rasa di Balai Kota Bogor, kemarin.
RICUH: Belasan massa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswi Muslimin Indonesia (Semmi) bentrok dengan anggota Satpol PP dan Polresta Bogor Kota saat berunjuk rasa di Balai Kota Bogor, kemarin.

METROPOLITAN – Tindak kekerasan kembali ditunjukkan oknum kepolisian Polresta Bogor Kota dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor dalam membubarkan massa aksi yang berunjuk rasa di depan Balai Kota Bogor, kemarin siang.

Demo belasan massa yang tergabung dalam Serikat Ma­hasiswi Muslimin Indonesia (SEMMI) Kota Bogor itu ber­akhir bentrok dengan sejum­lah oknum keamanan yang berjaga tepat di depan pintu masuk Balai Kota.

Dalam video berdurasi 25 detik yang diunggah warganet di salah satu grup media so­sial terlihat jelas, salah seorang oknum polisi coba mengha­kimi seorang massa yang sudah diamankan. Bahkan, dalam video lainnya, seorang ang­gota Satpol PP pun melakukan hal serupa. Sesekali, oknum polisi dan Satpol PP yang belum diketahui identitasnya itu coba mengejar massa.

”Sini kau masuk kau, biar kau tau siapa saya,” kata oknum polisi sambil memegang kerah baju seorang massa aksi.

Pukulan, tendangan, hingga dorongan pada demonstran kerap mewarnai aksi massa yang digelar demonstran di Kota Bogor.

Menanggapi tindakan ter­sebut, Kasubbag Dalops Pol­resta Bogor Kota, AKP Nura­rifi, menceritakan aksi unjuk rasa ini sudah mengantongi izin. “Mereka sudah izin dan ada suratnya,” kata Arifin, sapaan akrabnya. Disinggung soal kronologi pasti soal pe­mukulan dan tindakan tak terpuji oknum anggotanya, ia berkilah saat kejadian tidak ada di lokasi. ”Saya tidak tahu persis, karena di toilet pas keributan itu,” kilahnya.

Berdasarkan laporan dari satuannya, kericuhan terjadi saat massa hendak membakar ban di depan Balai Kota Bogor. Pihaknya sudah mengimbau agar demonstrasi berjalan tertib tanpa mengganggu arus lalu lintas. Kericuhan pun pecah saat massa tidak terima dengan tindakan kepolisian yang menyita dan mengaman­kan ban beserta bensin.

”Tidak terima akhirnya ter­jadi keributan. Karena meng­ganggu arus lalu lintas, tiga massa kita amankan dan lain­nya dibubarkan,” ucapnya.

Sekadar diketahui, aksi ini ditunjukkan untuk menolak aktivitas salah satu kafe di Kecamatan Tanahsareal, ya­kni Imahalo Resto Bogor. Diduga, lokasi ini menjadi sarang maksiat dan hiburan malam. Tarian wanita setengah telanjang, minuman beralko­hol hingga izin operasional yang diduga melanggar, men­jadi sejumlah poin tuntutan massa aksi.

Menanggapi hal ini, Bidang Pengendalian dan Operasi Satpol PP Kota Bogor, Dimas Tiko, bakal melakukan kajian dan pendalaman terkait kasus tersebut. Ia juga akan berko­ordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk meninda­klanjuti adanya dugaan pe­langgaran yang dilakukan Imahalo Resto Bogor.

”Soal ini sedang kita kaji dan dalami. Kita juga akan me­manggil pemilik kafe,” katanya singkat. (ogi/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X