Minggu, 21 Desember 2025

Kaderisasi dan Kolaborasi

- Senin, 29 Juli 2019 | 10:19 WIB
ANYAR: Suasana saat pelantikan PC PMII Kota Bogor untuk masa khidmat 2019-2020 di PPIB, akhir pekan lalu.
ANYAR: Suasana saat pelantikan PC PMII Kota Bogor untuk masa khidmat 2019-2020 di PPIB, akhir pekan lalu.

METROPOLITAN -  Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Bogor masa khidmat 2019-2020 resmi dilantik Bendahara Umum Pengurus Besar PMII, M Faisal, di Pusat Peng­embangan Islam Bogor (PPIB), akhir pekan lalu.

Pelantikan tersebut di­hadiri Wali Kota Bogor Bima Arya, pendiri PMII KH Nuril Huda, Pengurus Cabang PMII Jawa Barat dan sejumlah se­nior yang tergabung dalam Ikatan Alumni (Ika) PMII.

Sesuai dilantik, Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Kota Bogor, Muhammad Hamzah, berharap bisa mewujudkan PMII yang ma­dani secara organisasi, ung­gul dalam kaderisasi dan berwawasan dalam disiplin ilmu pengetahuan. “Agenda terdekat kita melakukan ka­derisasi yang masif, baik di kampus umum maupun swasta,” katanya.

Sementara itu, Majelis Pem­bina Cabang PMII Kota Bogor, Ahmad Aswandi, menging­inkan PC PMII Kota Bogor yang baru dapat melahirkan kader-kader terbaik sebagai generasi penerus bangsa dan siap menghadapi tantangan perkembangan zaman. Dengan kader terbaik, PMII siap ber­kolaborasi dengan Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor untuk membangun kota.

“Untuk membangun kota, Pemkot Bogor ti­dak bisa sendiri, seperti bahasa wali kota. Jadi, selain memproduksi kader, distribusinya juga harus jelas dan tentu dengan kualifikasi yang benar-benar mumpuni,” ujar­nya. ­

Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya, men­ekankan agar fokus pada dua hal, yakni kaderisasi internal dan kolaborasi eksternal. Ka­derisasi internal yakni mem­persiapkan kader yang siap menghadapi dan beradap­tasi era milenial atau era 4.0. Secara eksternal, siap berko­laborasi dengan semua pihak, salah satunya pemkot.

Politisi PAN itu menamba­hkan, salah satu metode dalam melaksanakan kaderisasi adalah kolaborasi, tidak sel­alu dengan aksi. Aspek lain yang mendukung terbangun­nya kolaborasi adalah komu­nikasi dan chemistry.

Bima menyebutkan, PMII memiliki sejarah yang dah­syat dan slogan lengkap, zikir, fikir dan amal saleh. Zikir sebagai dimensi spiritual, fikir sebagai dimensi intelektual dan amal saleh sebagai di­mensi sosial. Dengan mem­pelajari sejarah, maka akan didapat cara untuk men­ghadapi masa depan. PMII juga harus selalu bergerak dalam ketiga dimensi tersebut, bukan sebatas parsial tapi harus tuntas.

“Bung Karno mengatakan jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Banyak organisasi yang gagal, bukan karena tidak siap menghada­pi masa depan namun karena tidak paham akan sejarah. Gairah organisasi ada pada pemahaman akan sejarah,” tuntas Bima. (ryn/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X