METROPOLITAN – Ambisi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk menambah jumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) makin mengemuka. Beberapa rumah sakit yang kini sudah punya fasilitas rawat inap pun dibidik pemkot untuk disulap menjadi RSUD. Dari delapan puskesmas tersebut, di antaranya Puskesmas Mekarwangi dan Cipaku, yang diproyeksikan menjadi RSUD. Selain sudah punya fasilitas rawat inap, lahan dan sumber daya dianggap mencukupi.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Mekarwangi, Kecamatan Tanahsareal, kemarin pagi. Ia menilai puskesmas tersebut dimungkinkan berubah menjadi RSUD tipe D. ”Saya lihat baik, bahkan ada kemungkinan puskesmas di Mekarwangi kita kembangkan jadi RSUD dengan tipe D, ke depannya seperti itu,” katanya saat ditemui Metropolitan, kemarin.
Lelaki 46 tahun itu menambahkan, ada berbagai alasan mengapa Puskesmas Mekarwangi bisa dikembangkan menjadi RSUD tipe D. Di antaranya Bima melihat bahwa ada lahan yang tersedia dan mencukupi sesuai syarat serta sumber daya yang disebut sudah mencukupi. ”Jadi sangat memungkinkan menjadi RSUD tipe D. Saya kira sudah baik lah, nanti akan kita lihat ke depan kajiannya seperti apa,” terangnya.
Sekadar diketahui, kebutuhan rumah sakit milik pemerintah daerah di Kota Bogor masih jauh dari harapan. Dengan luas wilayah 118,5 hektare serta penduduk sekitar 1,06 juta jiwa, Kota Bogor baru memiliki satu rumah sakit umum daerah (RSUD) yang terletak di Kecamatan Bogor Barat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rubaeah, menuturkan, wacana pembangunan RSUD baru di Kota Bogor sudah ada sejak lama. Namun hingga kini tak kunjung terealisasi. Pihaknya sudah memetakan secara kasar beberapa kemungkinan soal wacana tersebut.
“Kalau mau cepat kita ingin meningkatkan fungsi puskesmas jadi RSUD yang posisinya strategis dijangkau masyarakat. Kita tingkatkan posisi puskesmas saat ini yang sudah berfungsi sebagai puskesmas rawat inap,” kata Rubaeah.
Saat ini, sambung dia, akses masyarakat ke RSUD Kota Bogor memang terbatas lantaran berada di wilayah barat. Untuk itu, pihaknya ingin menambah RSUD di timur atau selatan Kota Bogor. Tapi, ia buru-buru menekankan bahwa pembangunan RSUD perlu kajian mendalam terkait banyak hal.
“Di antaranya soal lahan pembangunan. Harus koordinasi dulu, kira-kira kita (pemkot, red) punya aset di mana. Secara kasar, yang strategis memang di sekitar Jalan R3,” ungkapnya.
Saat ini, sambung dia, ada delapan puskesmas di Kota Bogor yang memiliki fasilitas rawat inap. Melihat lahan puskesmas yang punya fasilitas rawat inap tersebut, yang sudah dikaji dan memungkinkan yakni Puskesmas Mekarwangi dan Cipaku, karena lahannya dinilai memungkinkan.
“Tingkat penghuninya juga tinggi. Puskesmas aman, kan tinggal dikembangkan (dibangun, red). Sudah punya kita. Nah memang kalau wilayah timur yang memungkinkan sekitar R3, tapi lahannya belum,” pungkas Rubaeah. (ryn/c/yok/py)