METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pertanian, bekerjasama dengan Badan Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor, melakukan pelatihan tematik peternakan dan sosialisasi tata cara pemotongan hewan kurban. Pelatihan ini diperuntukan kepada Juru Sembelih Halal (Juleha) se- Kota Bogor.
Pelatihan dibuka Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di gedung Paseban Sri Baduga Balai Kota Bogor, kemarin pagi. Sebanyak 68 pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dari masing-masing kelurahan, turut ambil bagian dalam kegiatan pembekalan jelang Hari Raya Idul Adha.
Kepala BBPKH Cinagara Bogor, Wisnu Wasisa Putra, mengatakan, pelatihan dilakukan untuk mengedukasi para Juleha saat menyembelih hewan kurban. Menurutnya, para Juleha yang bertugas harus memiliki standar kompetensi kerja nasional dari hasil pelatihan ini.
”Di dalam pemotongan hewan kurban nanti, mesti ada salah satu dari Juleha di lapangan. Sehingga, pada saat pelaksanaan persiapan pemotongan hewan qurban, semua sesuai dengan kesejahteraan hewan dan syar’i,” ucap Wisnu.
Ia mengungkapkan, ada 13 unit kompetensi yang harus di kuasai oleh Juleha. Meski pelatihan hanya dua hari, ia berharap para Juleha bisa mensosialisasikan di lapangan nanti, sehingga tidak temukan sapi yang stres ataupun penanganan daging yang kurang bagus seperti pencampuran daging dan penangan limbah.
”Yang paling penting kita bisa menindentifikasi sejak awal, pada saat sebelum pemotongan hewan qurban sehingga tidak di temukan penyakit’ dioknosis yang ada di lapangan,” ungkapnya.
Wisnu mengatakan, untuk pelaksanaan pelatihan pihaknya menerapkan model on the job training. Hari pertama dilaksanakan membekalan dari segi pengetahuan, selanjutnya dilakukan praktek di rumah potong hewan. Pada saat berada di rumah potong hewan nanti, Juleha diharuskan sudah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
”Harapannya pada saat praktek seperti tehnik penyembelihan dan penanganan daging, mereka bisa langsung memahami dilapangan. Jadi ada teori dan prakteknya, untuk mendapatkan sertifikasi,” ujarnya.
Kedistani Kota Bogor, Irwan Riyanto, menuturkan, sebanyak 68 orang pengurus DKM mesjid perwakilan kelurahan yang mengikuti pelatihan hewan kurban ini, dan nantinya DKM tersebut akan mendapatkan sertifikat khusus bahwa mereka sudah mengikuti pelatihan.
”Inshaallah, nanti juga ada tambahan tenaga medis dari pusat, mereka akan membantu sekitar 10 orang. Cuma belum tahu kapan mereka akan datang. Yang jelas 130 orang tenaga medis sudah kita siapkan,” ucapnya.
Irwan mengaku, telah mensosialisasikan ke semua pedagang jika hewan yang di bawa ke Kota Bogor harus sudah memenuhi persyaratan untuk kurban. (ogi/c/yok)