Senin, 22 Desember 2025

Juleha Dibekali Ilmu Sembelih

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 10:55 WIB
ILUSTRASI: Warga saat memotong hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun lalu. Pada tahun ini, Pemkot Bogor bersama Badan Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor memberikan pembekalan Juru Sembelih Halal (Juleha) se-Kota Bogor.
ILUSTRASI: Warga saat memotong hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun lalu. Pada tahun ini, Pemkot Bogor bersama Badan Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor memberikan pembekalan Juru Sembelih Halal (Juleha) se-Kota Bogor.

METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pertanian, bekerjasama dengan Badan Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor, melakukan pelatihan tematik peternakan dan sosialisasi tata cara pemotongan hewan kurban. Pelatihan ini diperuntukan kepada Juru Sembelih Halal (Juleha) se- Kota Bogor.

Pelatihan dibuka Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di gedung Paseban Sri Baduga Balai Kota Bogor, kemarin pagi. Sebanyak 68 pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dari masing-masing kelurahan, turut ambil bagian dalam kegiatan pembekalan jelang Hari Raya Idul Adha.

Kepala BBPKH Cinagara Bogor, Wisnu Wasisa Putra, mengatakan, pelatihan dila­kukan untuk mengedukasi para Juleha saat menyembe­lih hewan kurban. Menurut­nya, para Juleha yang bertugas harus memiliki standar kompetensi kerja nasional dari hasil pelatihan ini. ­

”Di dalam pemotongan he­wan kurban nanti, mesti ada salah satu dari Juleha di la­pangan. Sehingga, pada saat pelaksanaan persiapan pe­motongan hewan qurban, semua sesuai dengan kese­jahteraan hewan dan syar’i,” ucap Wisnu.

Ia mengungkapkan, ada 13 unit kompetensi yang harus di kuasai oleh Juleha. Meski pe­latihan hanya dua hari, ia ber­harap para Juleha bisa menso­sialisasikan di lapangan nanti, sehingga tidak temukan sapi yang stres ataupun penanganan daging yang kurang bagus se­perti pencampuran daging dan penangan limbah.

”Yang paling penting kita bisa menindentifikasi sejak awal, pada saat sebelum pe­motongan hewan qurban sehingga tidak di temukan penyakit’ dioknosis yang ada di lapangan,” ungkapnya.

Wisnu mengatakan, untuk pelaksanaan pelatihan pi­haknya menerapkan model on the job training. Hari per­tama dilaksanakan membe­kalan dari segi pengetahuan, selanjutnya dilakukan praktek di rumah potong hewan. Pada saat berada di rumah potong hewan nanti, Juleha diharuskan sudah tersertifi­kasi Badan Nasional Sertifi­kasi Profesi (BNSP).

”Harapannya pada saat praktek seperti tehnik penyembelihan dan penanganan daging, me­reka bisa langsung memahami dilapangan. Jadi ada teori dan prakteknya, untuk mendapat­kan sertifikasi,” ujarnya.

Kedistani Kota Bogor, Irwan Riyanto, menuturkan, seba­nyak 68 orang pengurus DKM mesjid perwakilan kelurahan yang mengikuti pelatihan hewan kurban ini, dan nanti­nya DKM tersebut akan mendapatkan sertifikat khu­sus bahwa mereka sudah mengikuti pelatihan.

”Inshaallah, nanti juga ada tambahan tenaga medis dari pusat, mereka akan mem­bantu sekitar 10 orang. Cuma belum tahu kapan mereka akan datang. Yang jelas 130 orang tenaga medis sudah kita siapkan,” ucapnya.

Irwan mengaku, telah men­sosialisasikan ke semua pe­dagang jika hewan yang di bawa ke Kota Bogor harus sudah memenuhi persyaratan untuk kurban. (ogi/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X