Senin, 22 Desember 2025

30 Bencana Terjadi Sepanjang Juli 2019

- Kamis, 8 Agustus 2019 | 11:07 WIB
ILUSTRASI: BPBD Kota Bogor saat mengevakuasi pohon tumbang di Yasmin, beberapa waktu lalu.
ILUSTRASI: BPBD Kota Bogor saat mengevakuasi pohon tumbang di Yasmin, beberapa waktu lalu.

METROPOLITAN - Seba­nyak 30 bencana terjadi di Kota Bogor sepanjang Juli 2019. Kebakaran rumah, pohon tumbang, rumah roboh, gem­pa bumi dan tanah ambles hingga penyelamatan adalah sejumlah kategori bencana yang mewarnai Kota Hujan sepanjang Juli.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, 30 bencana itu mengakibatkan 12 rumah, satu unit mobil dan dua orang mengalami luka ringan. Kendati tidak menim­bulkan korban jiwa, ini tetap perlu mendapatkan perha­tian khusus. Sebab, kejadian tersebut berdampak terhadap 280 Ke­pala Keluarga (KK), dengan rincian terdampak sebanyak 448 jiwa. Sementara pada Juni 2019, angka bencana Kota Bogor sedikit lebih ren­dah, dengan 22 bencana. Dengan rincian 21 KK terdam­pak dan 81 jiwa terdampak.

”Jumlah bencana Kota Bogor pada Juni lalu sebanyak 22 bencana, sedangkan Juli 30 bencana. Artinya ada pening­katan 8 bencana yang terjadi dari Juni ke Juli,” kata Kepala BPBD Kota Bogor, Juniarti Estiningsih.

Jika dirinci berdasarkan ka­tegori bencana, pada Juli ke­bakaran rumah mencapai 9 peristiwa, diikuti rumah roboh 5 kejadian, 4 pohon tumbang dan 2 rumah gempa dan roboh. Sementara 10 lainnya masuk kategori tindakan penyelama­tan lain-lain oleh BPBD Kota Hujan. Sementara pada Juni, tanah longsor merajai bencana di Kota Hujan dengan total 8 kejadian, disusul bencana rumah roboh, kebakaran dan penyelamatan lain-lain yang masing-masing berjumlah 4 peristiwa. Sementara dua lain­nya peristiwa pohon tumbang.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Kota Bogor, Ari Priyono, menjelas­kan, secara umum potensi bencana di Kota Hujan ter­bagi dua kategori, musiman dan nonmusiman. Musiman adalam bencana yang terjadi pada musim tertentu, seperti banjir lintasan, longsor, dan angin yang kerap ter­jadi pada musim penghujan.­

“Kami juga sudah melakukan klasifikasi tertentu, terhadap sejumlah kecamatan dan be­berapa kelurahan yang ada di Kota Bogor, seperti wilayah yang berpotensi terjadi banjir linta­san, tanah longsor,” bebernya.

Berdasarkan data yang ada di BPBD, Kecamatan Bogor Tengah, Bogor Selatan dan Tanah Sareal adalah tiga ke­camatan yang cukup rawan adanya potensi banjir lintasan dan longsor. “Semua terjadi karena ada aliran sungai dan kontruksi lahan yang cukup miring,” ucap Ari.

Sementara untuk bencana kekeringan, biasanya terjadi di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, di Kelurahan Bojong Kerta. “Kalau untuk kebakaran biasanya terjadi di sejumlah kawasan padat penduduk, tapi tidak menutup kemun­gkinan juga bisa terjadi di­mana saja,” bebernya.

Disinggung soal potensi angin kencang dan pohon tumbang, mantan kepala Seksi Angkutan Dalam Tray­ek tersebut mengaku tidak berani mengatakan dimana lokasi pastinya. Lantaran ben­cana angin kencang sukar untuk ditebak.

“Yang pasti di wilayah yang banyak pohonnya,” tutupnya. (ogi/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X