METROPOLITAN – Proses lelang jabatan atau open bidding untuk tiga posisi Eselon II di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kini mulai mengerucut. Dari 12 pegawai yang mengikuti tes makalah dan uji kompetensi pekan lalu, tiga nama per posisi sudah dinyatakan lolos untuk mengikuti tes kesehatan dan segera diserahkan kepada wali kota Bogor serta Komite Aparatur Sipil Negara (KASN).
Ada tiga posisi jabatan pimpinan tinggi pratama di Pemkot Bogor yang sedang dilelang, yakni kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), kepala Inspektorat dan Direktur Utama RSUD Kota Bogor. Tiga peserta seleksi dengan nilai terbaik untuk setiap jabatan dinyatakan lolos dalam tahapan seleksi.
Menariknya, dari tiga posisi itu ada dua nama ‘asing’ yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari luar lingkungan Pemkot Bogor yang lolos tiga besar pada posisi kepala Bapenda dan kepala Inspektorat. Pertama, untuk posisi kepala Bapenda ada nama Sekretaris Bapenda Rd An An Andri Hikmat yang kini menjabat pelaksana tugas (Plt) kepala Bapenda, Camat Bogor Utara Rahmat Hidayat dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Depok Deni Hendana.
Untuk posisi kepala Inspektorat, tiga nama yang lolos yakni Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bogor Iman, Camat Bogor Utara Pupung Wahyu Purnama dan AK Kabid Tata Usaha pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, Doso Sukendro.
Sedangkan untuk Direktur RSUD Kota Bogor, tiga nama dari lingkungan Pemkot Bogor yang lolos dari lubang jarum yakni Fungsional Dokter UPTD Puskesmas Mekarwangi dr Ilham Chaidir, Fungsional Dokter RSUD Kota Bogor dr Yeti Haryati dan Fungsional Dokter UPTD Puskesmas Bogor Utara Oki Kurniawan.
Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Karier pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor, Evandhy Dahny, mengatakan, sembilan orang yang lolos ini akan mengikuti tes kesehatan dan psikologi atau general check-up pada 14 Agustus di RSUD Kota Bogor. Selanjutnya nama-nama itu bakal diserahkan ke Wali Kota Bogor, Bima Arya, selepas mengikuti tes kesehatan.
“Penyerahan ke pak wali setelah tes kesehatan. Memang nggak akan hari itu juga, karena hasil tes akan diolah tim dokter. Setelah itu baru diserahkan ke KASN untuk meminta persetujuan dan jadwal selanjutnya,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Menurut dia, hingga kini belum ada jadwal pelantikan karena proses disebut masih cukup panjang. “Setelah diambil tiga besar diserahkan ke pak wali lalu ke KASN, nunggu dikembalikan lagi sekaligus jadwal pelantikan, masih panjang,” ujar Evan, sapaan karibnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, menargetkan, untuk jadwal lelang jabatan ini awal Oktober sudah ada pelantikan untuk nama pemenang yang mengisi jabatan kosong itu. “Saya janjikan ke pak wali awal Oktober sudah ada yang isi,” imbuhnya.
Setelah itu, sambung dia, pemkot bisa saja melakukan proses rotasi-mutasi bila pemenang lelang jabatan meninggalkan posisi kosong di jabatan sebelumnya, sekaligus menutup kekosongan PNS yang pensiun pada 2019. Proses rotasi-mutasi bakal dilaksanakan sebelum akhir tahun. “Yang pasti untuk nanti yang kosong dan pensiun harus diisi,” pungkasnya. (ryn/c/yok/py)