METROPOLITAN - Suasana tak biasa terjadi di kediaman Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Perumahan Baranangsiang Indah, Kecamatan Bogor Timur, kemarin siang. Bagaimana tidak, ratusan daging sapi kurban dibagikan kepada warga menggunakan keranjang anyaman bambu alias bongsang.
Belakangan ini, orang nomor satu di Kota Hujan itu kerap menggaungkan gerakan antisampah plastik. Bima secara tegas mengeluarkan Peraturan Wali (Perwali) Kota Bogor Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Tak heran jika pembagian daging kurban ini sedikit berbeda.
“Lebih baik pakai bongsang daripada kantong plastik. Selain ramah lingkungan, bongsang merupakan salah satu hasil kerajinan asli Indonesia,” katanya.
Sebelum diisi daging sapi, ratusan bongsang itu diberi alas kertas nasi berwarna cokelat terlebih dulu. Pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, pria kelahiran 17 Desember 1972 itu mengurbankan dua ekor sapi yang dibagikan kepada warga Kampung Sawah, Bogor Utara dan Katulampa, Bogor Timur.
“Tahun ini kurban dua ekor sapi. Pertama saya bagikan ke Kampung Sawah, satunya lagi di rumah saya,” ujarnya.
Menurut Bima, momen Idul Adha merupakan ajang berbagi. Selain simbol keberpihakan kepada kaum duafa dan kepedulian sosial, dalam berkurban juga diajarkan saling berbagi dan saling memberi satu.
“Idul Adha punya dimensi sosial yang luar biasa. Seperti keberpihakan kepada kaum duafa dan kepedulian sosial hingga sebagai simbol persaudaraan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Ellia Buntang, menyebutkan, kebijakan larangan penggunaan kantong plastik dirasa dapat mengurangi sampah plastik secara signifikan.
“Kalau dulu kantong plastik di Kota Bogor mencapai 1,8 ton per hari. Sekarang mungkin berkurang, di angka 1 hingga 0,9 ton. Tentu ini harus dipertahankan,” pungkasnya. (ogi/c/yok/py)