METROPOLITAN - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bogor nekat menyerobot masuk di sela pelantikan anggota DPRD Kota Bogor periode 2019-2024, kemarin pagi. Masuknya sejumlah mahasiswa itu untuk mengajukan penandatanganan pakta integritas lima tuntutan rakyat (litura) kepada DPRD Kota Bogor.
Pantauan Metropolitan di lokasi, saling dorong sempat terjadi saat sejumlah mahasiswa memaksa menyerobot ke depan panggung untuk menemui pimpinan sidang kala itu. Sejumlah petugas coba mengamankan mahasiswa, namun gagal.
Sorak-sorai ’Hidup Mahasiswa’ santer terdengar di tengah prosesi pelantikan anggota dewan Kota Bogor. Namun ini hanya berlangsung tak lebih dari tiga menit. Usai mendapatkan tanda tangan pimpinan sidang, para mahasiswa langsung diamankan petugas.
Ketua KAMMI Bogor, Arif Sibghotullah, mengatakan, dengan ditandatanganinya pakta integritas tersebut, diharapkan dapat membuat jajaran DPRD Kota Bogor lebih mementingkan kepentingan masyarakat. ”Kami tak ingin momen pelantikan ini malah menjadi momentum kematian aspirasi rakyat,” katanya.
Dengan ditandatanganinya pakta integritas tersebut, ia berharap menjadi tanda dan sinyal positif agar penyambung lidah rakyat bisa mengakomodasi harapan masyarakat. ”Tanda tangan pakta integritas ini sebagai bentuk kesepahaman masyarakat dengan wakilnya di pemerintahan agar mereka siap menjalankan fungsinya,” terangnya.
Sekadar diketahui, pakta integritas litura DPRD Kota Bogor berisi lima tuntutan. Di antaranya bekerja jujur, adil dan profesional serta kritis dalam mengawal kebijakan pemerintah.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, mengaku cukup kaget dengan tindakan sejumlah aktivis mahasiswa yang nekat masuk ke tengah pengambilan sumpah dewan Kota Hujan.
”Yang jelas, saya cukup kaget mereka bisa masuk ke ruangan. Tapi bagi saya nggak masalah, karena saya dulu mantan aktivis mahasiswa,” akunya. Atang menilai tindakan para mahasiswa itu sah-sah saja selama tetap menjaga kondusivitas, adab dan etika. Ia sangat mengapresiasi tuntutan yang termaktub dalam lima poin pakta integritas yang diajukan mahasiswa tersebut.
”Ada beberapa poin yang menginginkan DPRD Kota Bogor bisa bekerja dengan baik dan memegang statusnya sebagai wakil rakyat,” tutupnya. (ogi/c/yok/py)