METROPOLITAN – Sejak diujicobakan beberapa waktu lalu, antusiasme warga Bogor dalam memanfaatkan berbagai pelayanan Mal Pelayanan Publik (MPP) Graha Tiyasa di Mal Lippo Plaza Keboen Raya terus meningkat.
Fasilitas terpadu dalam satu lokasi ini rencananya diresmikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Senin (26/8). Tercatat, 145 layanan perizinan dan non-perizinan dari 14 instansi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor maupun instansi vertikal di Kota Bogor bisa diakses publik di MPP.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, reformasi birokrasi saat ini berjalan dengan menitikberatkan pada kecanggihan teknologi dan sistem komunikasi informasi. Sejalan dengan itu, MPP dibangun dengan memaksimalkan kecanggihan teknologi.
Di Graha Tiyasa, sambung dia, memadukan dua hal yakni pelayanan online yang selama beberapa tahun terakhir sudah diimplementasikan pemkot. Dipadukan dengan layanan langsung secara fisik untuk melayani warga, karena tidak semua orang cukup familiar sistem daring. “Kami padukan dua hal itu,” katanya saat prelaunching di Mal Lippo Plaza Keboen Raya, kemarin.
Bima Arya menambahkan, ada pembeda pada pelayanan di MPP Kota Bogor, di mana masyarakat bisa mendaftar terlebih dulu melalui aplikasi pada ponsel untuk memilih layanan yang dibutuhkan. Sehingga Bima menilai sosialisasi MPP secara masif perlu dilakukan agar masyarakat tahu. Sebab, berdasarkan kajian di beberapa daerah, hal paling penting dalam MPP yakni sosialisasi.
”Di beberapa daerah MPP tidak terlalu ramai, karena warga tidak semua datang. Kendalanya, geografis dan minimnya informasi. Selain itu, warga tak terlalu paham cara mengunggah. Itu kami perkuat di sini, dengan sosialisasi maksimal di berbagai kanal media dibantu wilayah,” ujarnya.
Menurut pria 46 tahun itu, layanan MPP yang paling menuai respons warga yakni Bale Nikah Grha Tiyasa. Bima juga tak sungkan menjadi saksi bila pasangan yang akan melangsungkan akad nikah di Bale Nikah.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, Denny Mulyadi, mengungkapkan, MPP sudah dua kali dikunjungi Kemenpan RB. Ada beberapa kelengkapan di MPP yang diminta untuk disesuaikan dengan standar. Selain itu, sejak uji coba pada 18 Agustus, setidaknya hampir 300-400 pelayanan publik warga yang masuk.
“Terkait kelengkapan dalam back office sesuai standar dari Kemenpan RB, kami penuhi. Lalu, fasilitas difabel dilengkapi, termasuk akses jalan yang akan kami bicarakan dengan pihak mal,” ujarnya.
“Selain itu, ada pula keinginan untuk memajukan jam operasional yang kini mulai pukul 10:00 WIB jadi pukul 08:00 atau 09:00. Ini masih jadi pertimbangan. MPP juga buka pada Sabtu. Sedangkan Minggu masih melihat respons masyarakat,” tambahnya.
Terpisah, CEO Lippo Karawaci, John Riady, menjelaskan, MPP di Lippo Plaza Keboen Raya Bogor merupakan wujud dukungannya terhadap program pemerintah serta upaya melayani masyarakat dan membangun bangsa. Pihaknya mengaku bangga bisa ambil peran dalam program pemerintah yang penting dan bermanfaat.
“Masyarakat akan dimudahkan dalam mengakses ragam layanan publik dari 14 instansi pemerintah di pusat dan daerah. Melihat besarnya manfaat MPP, kami berencana mereplikasi program tersebut di berbagai pusat perbelanjaan yang kami miliki, selaras dengan tujuan utama grup untuk terus melayani masyarakat dan membangun bangsa,” pungkasnya. (ryn/b/yok/py)