METROPOLITAN - Setelah berkunjung ke London, Manchester, pada 21-24 Juli, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor langsung menggandeng perusahaan asal Inggris Plastic Energy. Semua dilakukan demi mengatasi permasalahan sampah plastik di Kota Hujan.
Kunjungan Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Inggris, disambut baik Pemerintah Inggris dengan mengirimkan Head of Regional Outreach Manager Kedutaan Besar Inggris, Samuel Hayes. ”Ini sebagai tindak lanjut dari kunjungan kami yang membahas kerja sama beberapa bidang. Salah satunya soal lingkungan,” kata Bima.
Rencananya, sambung Bima, Kota Bogor bekerja sama dengan Plastic Energy untuk mengubah sampah plastik menjadi sumber energi biosolar. ”Saya juga langsung menginstruksikan dinas terkait untuk segera merancang konsep penanganan sampah,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Bogor itu akan membuka komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk membicarakan konsep penanganan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga dan Nambo.
”Kita akan bicarakan kerja sama ini dengan Pemkab Bogor. Sebab, penanganan sampah akan dilakukan di TPA Nambo dan Galuga. Jadi, harus dikoordinasikan terlebih dulu,” bebernya.
Menurut dia, wacana pemindahan TPA dari Galuga ke Nambo dinilai mampu menampung sampah plastik sekitar 500 ton per hari dibanding TPA Galuga yang hanya bisa menampung 100 ton sampah plastik. ”Nanti seluruh sampah yang dikirim ke Nambo akan dipilah dan disortir Plastic Energy. Kerja sama kita dengan Inggris tak hanya dalam hal lingkungan, tapi juga ekonomi dan budaya,” ujarnya.
Sementara itu, Head of Regional Outreach Manager British Embassy, Samuel Hayes, mengaku senang bisa menjalin kerja sama dengan Kota Bogor di berbagai bidang, khususnya lingkungan. Ia bahkan sempat membahas sejumlah potensi kerja sama lainnya, meliputi ekonomi dan budaya.
”Intinya, bagaimana Pemerintah Inggris bisa mendukung tujuan pembangunan Kota Bogor melalui program kerja sama ini,” pungkasnya. (ogi/c/yok/py)