METROPOLITAN – Pada 9 Agustus sembilan tahun silam, sebuah komunitas yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial anak-anak kurang mampu lahir, yakni Sekolah Bersama Yuk (Sebersy). Bukan waktu singkat untuk sebuah komunitas. Beragam pengalaman dialami, mulai dari ditinggal relawan hingga anggota.
Merayakan bertambahnya usia Sebersy, agenda tak biasa pun dilakukan komunitas yang bermarkas di Bale Mengajar, Ceger ini. Puluhan adik adik itu diajak berwisata edukatif dengan mengunjungi Museum Tanah dan Pertanian, akhir pekan lalu.
Ketua Sebersy, Romanova, mengatakan, biasanya pertambahan usia Sebersy dirayakan di Bale Mengajar. Namun sudah sejak awal tahun, anak-anak ingin ada hal yang berbeda. Edukasi sekalian jalan-jalan, maka dipilihlah kunjungan ke Museum Tanah dan Pertanian di Kota Bogor.
Pada ulang tahun yang bertajuk ’The 9reatest Sebersy’ ini, puluhan anak-anak diajak berkeliling setiap spot Museum Tanah dan Pertanian. Selain bernilai edukasi, anak-anak pun bisa dengan bebas mengeksplor Museum Tanah dan Pertanian untuk berswafoto. “Artinya tidak meninggalkan sisi edukasi. Ada 30 anak-anak yang ikut serta dengan 15 kakak relawan yang juga hadir, dari empat bidang berbeda, mulai dari Sebersy Kuliner, English Club, Edutainment dan Agama,” katanya.
Sejatinya, Sebersy bukanlah komunitas yang menggantikan pendidikan formal. Sebab, kebanyakan anak-anak Sebersy pun bersekolah, mulai dari kelas 3 SD hingga SMA. Namun saat memasuki tingkat SMA, tak sedikit yang putus sekolah karena lebih memilih bekerja.
“Di Museum Tanah dan Pertanian misalnya, anak-anak diajak mengunjungi diorama. Lalu di gedung tentang Peternakan, anak-anak juga bisa menonton film tentang pertanian Indonesia. Mereka banyak belajar di situ. Soal sejarah bagaimana perkembangan pertanian di Indonesia,” urai Ovha, sapaan karibnya.
Ia menambahkan, Sebersy berawal dari kondisi yang tidak memiliki tempat tetap serta menumpang di salah satu sekolah di bilangan Ceger. Pernah menumpang di kontrakan warga hingga akhirnya berdirilah Bale Mengajar. Ada tanah hibah dari warga yang boleh digunakan untuk kegiatan positif oleh Sebersy.
“Jadi, perjuangannya lika-liku pindah sana-sini, relawan juga keluar-masuk. Tapi ada juga anak-anak yang bertahan sejak tahun pertama Sebersy hingga kini,” jelasnya.
Misi Sebersy di masa mendatang masih sama, yakni memberikan pendidikan kepada anak-anak kurang mampu di Kota Bogor. Meski dengan kepengurusan yang terus berganti, misi itu tak akan berubah.
“Tahun ini yang diusung mengasah keterampilan anak-anak di bidang kreatif. Mulai dari kewirausahaan juga budaya. Mengikuti perkembangan zaman,” tutupnya. (ryn/c/yok/py)