METROPOLITAN – Seminggu pasca-pelantikan anggota DPRD Kota Bogor terpilih periode 2019-2024, struktur pimpinan untuk lima tahun ke depan belum juga definitif.
Sebagai salah satu partai politik yang secara UU memenuhi syarat isi pimpinan dewan, Partai Gerindra Kota Bogor bergerak cepat dengan memutuskan formasi. Sesuai keputusan DPP Partai Gerindra, nama Jenal Mutaqin akhirnya terpilih sebagai wakil ketua DPRD Kota Bogor.
Partai besutan Prabowo Subianto itu juga sudah menentukan posisi ketua fraksi Partai Gerindra Kota Bogor kepada Sopian Ali Agam. “Surat Keputusan (SK) diserahkan di DPP, akhir pekan lalu. Jujur saat itu saya kaget, pas absen masuk tertera sebagai wakil ketua DPRD Kota Bogor,” kata Jenal kepada Metropolitan, kemarin (27/8) sore.
Pria yang lolos dari Dapil Bogor Tengah-Timur itu menambahkan, SK dari DPP itu sudah diserahkan DPC kepada pimpinan sementara dan sekretariat DPRD Kota Bogor. Tinggal menunggu beberapa parpol yang belum menyerahkan nama, sebelum nanti disahkan sebagai pimpinan definitif.
Menurut Jenal, posisi pimpinan atau wakil ketua DPRD merupakan tugas berat lantaran mewakili kelembagaan DPRD secara utuh. Sehingga harus bisa menjaga amanah dan nama baik marwah DPRD Kota Bogor. “Selain itu, harus bisa bersinergi dengan Pemkot Bogor, tata kelola. Dengan wali kota sebagai stakeholder, harus terjalin sinergi. Apalagi proses anggaran juga diteken wali kota dan pimpinan dewan, tanggung jawabnya luar biasa,” ungkapnya.
Ke depan, Jenal berharap rencana strategis yang nantinya diambil berbasis kepentingan masyarakat. Sinergi antara skala prioritas wali kota dengan masalah mendasar yang masuk telinganya saat berada di tengah masyarakat, seperti pendidikan dan kesehatan. Sebagai pembeda, Jenal mengaku ada beberapa terobosan yang ingin ia dorong untuk terealisasi.
“Di bidang pendidikan, saya ingin ajak wali kota serta anggota DPRD untuk mendata by name by addres, berapa sih anak yang tidak bisa atau putus sekolah di Kota Bogor, RT dan RW yang data, kita dorong sampai sembilan tahun sekolah tanpa kendala, tugas kita mendorong generasi muda wajib sekolah,” terang lelaki yang duduk di kursi dewan ketiga kalinya itu.
Tak hanya itu, ia ingin ada terobosan di bidang kesehatan dengan mendorong puskesmas di kecamatan punya fasilitas rawat inap. ”Jadi, tidak membeludak di RSUD Kota Bogor. Misalnya, punya fasilitas check lab juga. Itu dua prioritas sementara yang ingin kami dorong,” jelasnya.
Sebelumnya, pimpinan sementara DPRD Kota Bogor menargetkan kursi pimpinan dewan segera terisi paling lambat awal September.
”Kalau dari jadwal yang ada itu sampai 12 September. Tapi menurut saya itu kelamaan. Kalau bisa ya awal September sudah terbentuk. Kalau lebih cepat terisi kita bisa gerak cepat untuk mengerjakan tugas-tugas kita,” kata pimpinan sementara DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto.
Sejak pelantikan beberapa hari lalu, sambung dia, pihaknya berkomunikasi dengan seluruh pimpinan partai politik. Terlebih kepada empat partai politik yang secara UU memenuhi syarat untuk mengisi pimpinan dewan. Yakni, PKS, Gerindra, PDI Perjuangan dan Golkar. Untuk saat ini tugas pimpinan DPRD sementara bertugas memfasilitasi pembahasan tata tertib DPRD sampai terbentuknya pimpinan DPRD definitif. (ryn/c/yok/py)