Minggu, 21 Desember 2025

SB Ingin Pacu Eksistensi PLS

- Senin, 23 September 2019 | 10:25 WIB
DISKUSI : Anggota DPRD Kota Bogor Safrudin Bima saat menjadi pembicara kepada Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (Imadiklus) Training II Wilayah III di GOR Pajajaran, kemarin (22/9)
DISKUSI : Anggota DPRD Kota Bogor Safrudin Bima saat menjadi pembicara kepada Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (Imadiklus) Training II Wilayah III di GOR Pajajaran, kemarin (22/9)

METROPOLITAN – Berstatus anggota DPRD Kota Bogor periode 2019-2024 dan disibukkan dengan berbagai kegiatan politik, rupanya Safrudin Bima tak bisa lepas dari kegiatan dunia kampus dan pendidikan Kota Bogor. Ia pun memberikan pemaparan dalam Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (Imadiklus) Training II Wilayah III (Banten-Jawa Barat-DKI Jakarta) dengan tema ‘Aktualisasi Pendidikan masyarakat Sebagai kompetitor unggul dalam membangun Indonesia’ di Wisma Atlet Kota Bogor Gelanggang Olahraga (GOR) Pajajaran, Kecamatan Tanahsareal, kemarin (22/9). Safrudin memberikan materi soal perubahan sosial, pendidikan luar sekolah dan keunggulan kompetitif untuk para mahasiswa. Ia mengakui, meskipun sudah menjadi wakil rakyat Kota Hujan, tetapi harus tetap aktif dalam forum dan pergerakan mahasiswa. “Terkait materi sesuai dengan tema diskusi hari ini (kemarin, red), serta memberikan motivasi kepada para mahasiswa agar menjadi para petangguh dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Sebagai mahasiswa dan lulusan yang aktif di dunia pendidikan luar sekolah, sambung dia, harus memiliki kompetensi dan keahlian. Politisi PAN itu juga merasa pelu untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa Imadiklus lantaran pernah menjabat sebagai ketua Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah seIndonesia pada 1992-1993. Buatnya, menjadi anggota dewan memang harus selalu aktif didunia yang membesarkannya itu. Salah satunya agar bisa menyerap aspirasi para generasi muda, memperkuat perannya di kursi anggota DPRD Kota Bogor. “Bisa begitu, dan memperjuangkan sekaligus sebagai bagian dari komitmen kita, dalam menyiapkan generasigenerasi muda yang andal, unggul dan kompetitif,” jelas SB, sapaan karibnya. Sementara itu, Ketua Imadiklus Wilayah III, Muhammad Yusuf Sulaiman menuturkan, saat ini memang dunia pendidikan luar sekolah belum punya tempat yang layak dimata masyarakat, sehingga perlu memperkuat eksistensi dengan meningkatkan kualitas pemahaman serta kebutuhan masyarakat. Pemaparan yang dijelaskan soal perubahan sosial, sejalan dengan kewajiban mengikuti perkembangan zaman. Apalagi, pendidikan luar sekolah, berbeda dengan pendidikan formal seperti SD, SMP atau SMA. “Kita dituntut ikut perkembangan zmaan dan teknologi, memperkuat diri dengan pelatihan atau pemahaman. Bagian paling menarik, kita dijelaskan soal peran pendiidikan luar sekolah yang luas, sebagai pekerja sosial, pendidik sosial dan peneliti sosial,” terangnya. Dengan begitu, kata dia, eksistensi pendidik luar sekolah bisa sesuai harapan. Juga dorongan kepada Pemerintah mengenai kurikulum, kegiatan sosial dan kepastian setelah lulus serta fasilitas yang baik. “Sebagai kompetitor yang unggul, harus mampu mengaktualisasikan peran kita sebagai pendidik di masyarakat. Kita harus punya eksistensi sendiri, tentu dengan dorongan pemerintah pula,” pungkas Yusuf. (ryn/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X