METROPOLITAN - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor merevitalisasi Gor Padjajaran memasuki babak baru. Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim baru-baru ini melakukan kunjungan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pertemuan tak lain untuk mengajukan proposal penataan dan revitalisasi kawasan Gor Padjajaran kepada pemerintah pusat. Revitalisasi Gor Padjajaran sendiri merupakan permintaan dari pihak PSSI, yang memasukan Kota Bogor sebagai salah satu venue penunjang, pelaksanaan Kejuaraan Dunia Sepakbola U20 pada 2021 mendatang. “Atas hal ini tentu kita harus menyiapkan semuanya dari jauh hari. Makannya kami mencoba berkoordinasi dengan pemerintah pusat di Jakarta lalu,” kata Dedie. Tak hanya melakukan persiapan kajian untuk penataan kembali sarana dan prasarana, Pemerintah Kota Hujan juga mengajukan proposal penataan dan revitalisasi kawasan Gor Padjajaran, kepada pemerintah pusat. “Kemarin kita berdiskusi panjang mengenai proposal pengajuan dana bantuan revitalisasi Gor Padjajaran ini,” ucap dia. Dedie mengaku, saat ini pihaknya tengah mengajukan evaluasi Detailed Engineering Design (DED) dan memenuhi persyaratan administrasi yang sudah ditentukan pihak kementrian. “Intinya ada beberapa persyaratan yang mesti kita penuhi. Seperti kapasitas stadion menurut aturan FIFA, dan persyaratan lainnya,” imbuhnya. Apabila proposal pengajuan tersebut disetujui, sambung Dedie, revitalisasi Gor Padjajaran yang memiliki luas sekitar 8 hektar itu bakal dilakukan secara bertahap. Disinggung soal apa saja yang bakal disolek, Dedie mengaku tidak bisa menjelaskannya terlebih dahulu, lantaran pihaknya masih akan menunggu evaluasi DED. “Untuk nilai pembangunan stadion berkisar antara 500M sampai 1T, yang seluruh biayanya ditangani pemerintah pusat. Sementara revitalisasi akan mengarah ke stadion sepakbola dan atletik terlebih dahulu. Selebihnya kita tunggu hasil evaluasi dan revisi DED kawasan Gor Padjajaran, yang nanti akan menjadi acuan pembangunan fasilitas olahraga yang lain,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Eko Prabowo, membenarkan hal ini. Saat ini, ia juga tengah melakukan sejumlah revisi DED yang sebelumnya sudah pernah dirancang. Pihaknya juga mengaku, anggaran Dispora pada 2020 senilai 14 miliar, juga rencananya akan diperuntukan kepada pembangunan fisik dan revitalisasi komplek Gor Padjajaran. "Saya juga sudah menegaskan kepada teman-teman yang ada di Dispora, prioritas pembangunan Dispora di 2020 lebih kepada fisik dan infrastruktur. Kami juga merasa senang, lantaran pada pagu indikatif tahun 2020 kita mendapatkan anggaran sebesar 14 miliar, angka ini tentu berbanding jauh dengan anggaran tahun kemarin yang hanya 4 miliar. Makannya dengan anggaran ini, kita akan fokus berlari membangun sarana dan prasarana," katanya. Diberitakan sebelumnya, revitalisasi Gor Padjajaran yang termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor 2019-2024, terkendala pembiayaan. Hal tersebut disampaikan langsung Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. Menurutnya, revitalisasi dipastikan tidak bisa sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor secara utuh. Saat ini, pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mensiasati revitalisasi Komplek Gor Padjajaran. “Kami sedang mencari terobosan pembiayaan, karna kalau semua biaya di fokuskan menggunakan APBD tidak mencukupi. Makannya kita mencoba melakukan komunikasi, dengan pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat. Kita harus berpikir bagaimana mencari pembiayaan untuk merevitalisasi sejumlah fasilitas yang ada,” kata Dedie.(ogi/c/rez)