METROPOLITAN –Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atau biasa dikenal sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan seluruh unit usaha Kota Bogor terus mengalami penurunan. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, terhitung sejak 2014 sejumlah sektor PDRB alami penurunan. Diantaranya, sektor pertanian, perdagangan dan sektor industri. Dalam kurun waktu 2014 hingga 2018, kontribusi sektor pertanian terus mengalami penurunan. Kontribusi pertanian pada yang mencapai 0,93 pada 2014 silam, terus menurun hingga 0,69 di 2018. hal serupa juga terjadi pada sektor industri. Tercatat, 2014 lalu sektor industri memberikan kontribusi sebesar 19,15. Namun angka tersebut menurun di 2018 yang hanya menyentuh 18,55. Penurunan kontribusi juga terjadi di salah satu sektor unggulan Kota Hujan. 2014 lalu, sektor perdagangan yang menjadi salah satu sektor andalan, berhasil memberikan kontribusi di angka 22,52. Namun pada 2018 lalu, angka kontribusi perdagangan menurun menjadi 20,60. hal ini tentu perlu menjadi jajaran pemerintahan Kota Bogor di masa mendatang. Menanggapi hal ini, Pengamat Ekonomi Kota Bogor, Hendro Sasongko angkat bicara.  “Memang sektor pertanian, industri dan sektor andalan kita yaitu perdagangan alami penurunan kontribusi sejak lima tahun lalu,” katanya saat ditemui Metropolitan, kemarin. Meski mengalami penurunan, Pemkot Bogor patut berbangga diri. Pasalnya, 14 sektor lainnya mengalami peningkatan. Mulai dari nol sekian persen hingga dua persen. “Walau tiga sektor tadi menurun, tapi 14 sektor lainnya alami peningkatan. Yah walaupun peningkatannya tidak terlalu signifikan,” beber Hendro. Pria yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonmi Universitas Pakuan itu juga berharap, agar pemerintah bisa memaksimalkan sejumlah sektor, yang berpeluang menjadi lumbung kontribusi ekonomi selain dari sektor perdagangan. “Saya ingin pemerintah bisa memaksimalkan sektor yang memang menjanjikan untuk dijadikan sektor unggulan. Jadi kedepannya kita tidak hanya terfokus pada sektor perdagangan saja. Tapi ada sektor lain, yang berperan memberikan kontribusi untuk pembangunan Kota Bogor sendiri. Seperti sektor digital misalnya,” tuturnya. Hendro meminta kepada Pemerinta Kota Bogor, untuk senantiasa berusaha memajukan seluruh sektor kontribusi PDRB yang ada. Terlebih untuk menjaga stabilitas kontribusi terhadap perkembangan pembangunan dan perekonomian Kota Bogor di masa mendatang. “Minimal harus bisa berada di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu diangka lima,” tutupnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Ganjar Gunawan, seperti enggan berkomentar mengenai merosotnya kontribusi perdagangan dan perindustrian Kota Bogor. “Kalau masalah PDRB bukan di dinas saya, itu di Bappeda,” singkatnya saat dikonfirmasi, kemarin. (ogi/c/yok)