METROPOLITAN – Sejak insiden ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) proyek mal Boxies 123 Tajur di Kecamatan Bogor Timur, sejumlah warga terdampak harus meninggalkan rumahnya lantaran tersapu tanah longsorang proyek sejak Sabtu (12/10). Tak terasa, hampir satu bulan tak kurang dari 12 Kepala Keluarga (KK) warga kampung Sukajaya, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur tinggal dirumah sementara sembari menunggu proses pembersihan terdampak longsor.
Hal itu diakui Ketua RW 6 Kelurahan Tajur, Roni, yang membenarkan bahwa ia dan beberapa warga terdampak lain masih mengungsi di rumah sementara dan mesti rela bulak-balik ke rumah mereka, untuk melihat kondisi saat proses pembersihan.
Secara tersirat, ada kecemasan yang muncul lantaran proses evakuasi belum rampung, sedangkan cuaca buruk hujan disertai angin kencang belakangan turun di Kota Bogor. Pihaknya masih menunggu pengembang dan kontraktor yang berjanji membersihkan dampak longsoran sekaligus memperbaiki rumah terdampak, yang kini masih berjalan.
“Kami masih mengungsi ke rumah sementara. Kurang lebih ada 12 KK, saya lupa berapa jiwa. Yang jelas kondisi rumah terdampak itu sedang dalam proses pembersihan dan akan diperbaiki. Jalan akses juga sudah mulai mau dibuka, sudah mulai dibuka lah sedikit-sedikit, ” katanya saat dikonfirmasi Metropolitan, kemarin (27/10) sore.
Ia mengaku saat ini tinggal di rumah sementara, yang diisi oleh tujuh KK dengan dibiayai oleh pengembang sebagai bentuk tanggung jawab.
“Bareng-bareng, satu rumah diisi tujuh KK, di rumah berbeda di RW namun masih di Kampung Sukajaya. Rumahnya cukup besar lah. Saya sih sama keluarga siang malam (di lokasi sementara), ” jelasnya.
Di tempat terpisah, Camat Bogor Timur Abdul Wahid mengaku saat ini warga yang rumahnya terdampak dan tidak bisa diisi saat ini masih menempati dua rumah sementara yang dikontrak oleh pihak pengembang. Sebab, saat ini masih dalam pembongkaran puing-puing dari rumah yang terdampak longsor.
“Sementara ini (warga terdampak) masih tinggal di rumah kontrakan sementara, sampai terbuka akses jalan masuk ke pemukiman warga. Serta keamanan mereka terjamin, ” ujarnya.
Mantan sekretaris camat (sekcam) Bogor Tengah itu menambahkan, total saat ini ada dua rumah sementara yang diisi oleh 12 KK. Rumah pertama diisi enam KK dengan 18 jiwa, sedangkan rumah kedua diisi tujuh KK dengan 17 jiwa. Lokasi rumah sementara ada di RW 5 Kampung Sukajaya.
“Itu ditanggung pengembang semua. Ada juga bantuan swadaya dari kecamatan, BAZ dan masyarakat, untuk pangannya. Dokter juga sudah turun mengontrol kesehatan para pengungsi, ” tuntas Wahid. (ryn/c/yok)