METROPOLITAN – Keberadaan pohon di sejumlah titik di Kota Bogor, tentu perlu diwaspadai. Tak hanya berfungsi sebagai penyejuk dan memperindah tampilan kota, adanya pohon juga dinilai dapat menimbulkan sejumlah malapetaka. Pasalnya, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, kerap kali berujung pada tumbangnya sejumlah pohon, baik dipemukiman warga dan jalan kota.
Kepala Bidang Pertamanan, Penerangan Jalan Umum dan Dekorasi Kota, pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor Muhammad Hutri menuturkan, Kota Bogor memiliki sekitar 14 ribu pohon yang tersebar di enam kecamatan yang ada di Kota Hujan. Tak hanya itu, sejumlah pohon besar juga tersebar di sekitaran pusat kota, pemukiman, hingga disepanjang jalan utama kota yang memiliki 68 kelurahan tersebut.
"Berdasarkan data kami, jumlah pohon di Kota Bogor ada sekitar 15 ribu pohon. Itu semua tersebar disemua wilayah di enam kecamatan," kata Hutri saat dijumpai Metropolitan, kemarin.
Secara garis besar, pihaknya membagi tiga klasifikasi berdasarkan jenis kesehatan pohon. Pohon dengan tingkat kekeroposan rendah, sedang, hingga tinggi. Itu semua sengaja diterapkan, sebagai langkah antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan. Tak hanya itu, setiap tahun pihaknya juga mendata ratusan pohon, untuk mengetahui keadaan dan kondisi pohon. Khususnya pohon yang berada dipusat kota, hingga keramaian warga.
"Jadi ada tiga kreteria untuk pohon, hijau untuk tingkat keroposan di bawah 50, kuning 50 hingga 60, sementara merah untuk pohon yang memiliki tingkat kekeroposan di atas 60," katanya.
Sekitar 150 hingga 160 pohon, dicek kesehatannya di setiap tahun. Hal ini demi mengurangi, pohon keropos yang bisa saja membahayakan warga sekitar, atau masyarakat yang tengah beraktivitas. Menurutnya, secara garis besar, angka pohon dengan tingkat keropos tinggi atau merah, berkurang setiap tahunnya. Berbagai cara juga disudah disiapkan pihaknya, untuk menangani ketiga status pohon tersebut.
“Kalau untuk pohon dengan kondisi merah, biasanya kita lakukan pemotongan besar. Untuk kategori kuning pangkas sedang, sementara hijau hanya pangkas ringan saja,” bebernya.
Masuki musim penghujan dan cuaca ektrim seperti saat ini, pihaknya juga mengaku sudah menjalin kerjasama dengan pihak Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kehutanan, untuk mengetahui kondisi ribuan pohon yang ada. Baik secara kesehatan, mapun tingkat kekereposan. Kendati demikian, pihaknya tidak bisa mempungkiri banyaknya pohon sehat yang tumbang di Kota Hujan, lantaran cuaca buruk belakangan ini.
“Kalau pohon tumbang kan banyak faktornya. Angin kencang, longsor cuaca ekstrem, juga dapat mempengaruhi terjadi pohon tumbang. Yang pasti untuk antisipasi dini sudah kita lakukan,” bebernya.
Terhitung sejak 2016 hingga 2018, kesehatan pohon di Kota Bogor berfariasi. Untuk pohon dalam kondisi sehat atau kategori hijau, ada sekitar 275 pohon. Kuning 129 pohon dan kondisi tidak sehat atau merah ada 112 pohon. Masing-masing pohon tersebut sebagian besar tersebar di sejumlah jalan protokol. Seperti Jalan Sawo Jajar, Pengadilan, Taman Heulang dan kawasan lainnya.
"Kalau data 2019, datanya belum keluar masih dalam pengecekan. Insyallah datanya keluar Desember atau akhir tahun ini. Yang pasti untuk 2019, ada 150 yang kita periksa," tutupnya. (ogi/c/yok)