Senin, 22 Desember 2025

Kesehatan Hak Dasar Rakyat

- Rabu, 13 November 2019 | 09:04 WIB
DIPERIKSA: Dokter saat memeriksa tensi darah warga di ruang IGD RSUD Cibinong, Kabu-paten Bogor, kemarin.
DIPERIKSA: Dokter saat memeriksa tensi darah warga di ruang IGD RSUD Cibinong, Kabu-paten Bogor, kemarin.

METROPOLITAN - Minimnya tenaga medis di Bumi Tegar Beriman, rupanya menjadi polemik tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Bogor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor di 2018,jumlah dokter di Kabupaten Bogor mencapai 2.238. Terdiri dari 823 dokter umum, 345 dokter spesialis dan 139 dokter gigi.

Angka ini masih jauh dari kata ideal dibanding dengan kebutuhan mengingat jumlah masyarakat Bogor kini sudah menyentuh angka 5,8 juta jiwa. Sedangkan di sarana kesehatan dari 40 kecamatan, 435 desa dan kelurahan, Kabupaten Bogor hanya memiliki 101 puskesmas, 124 puskesmas pembantu dan 129 puskesmas keliling. Dengan jumlah 201 dokter umum dan 70 dokter gigi.

Kepala Bidang Formasi Pegawai, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bogor, Susi Hastuti,mengatakan, Kabupaten Bogor membutuhkan tambahan tenaga dibidang kesehatan sekitar 3.923 orang.

“Kabupaten Bogor ini memiliki jumlah penduduk yang padat, jadi dalam segi pelayanan kesehatan juga harus banyak tenaga medisnya,” kata Susi.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ruhiyat Sujana, menilai, pemerintah harus serius menangani permasalahan kesehatan. Terlebih, dalam pengadaan tenaga kesehatan maupun sarana kesehatan.

“Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar rakyat, yang sudah barang tentu pemerintah harus serius dan wajib mempriotaskannya,” tutur Ruhiyat.

Akan tetapi, sambung dia, faktanya saat ini tenaga kesehatan masih belum ideal. Pemerintah terkesan masih mengabaikan amatan UU dalam bidang kesehatan. Politisi Partai Demokrat ini menilai, selain tenaga kesehatan, sejumlah sektor juga dirasa perlu digaris bawahi dan menjadi catatan para pemangku kebijakan.

"Seperti pelayanan yang buruk, fasilitas infrastruktur belum ideal, permasalahan BPJS. Jadi tidak hanya ketersediaan petugas medis saja, alat medis juga masih kurang," tandasnya. (ogi/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X