METROPOLITAN - Tiap tahunnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp14 miliar untuk melakukan pemeliharaan sekitar 585 mobil dinas (mobdin) di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Seiring dengan kajian khusus yang dilakukan terhadap Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor, yang kinerjanya masih memble, pemkot pun mewacanakan alokasi pemeliharaan mobdin masuk ke kas PDJT demi menggenjot pendapatan. PDJT sendiri kini tengah dikaji oleh konsultan yang mengeluarkan dua opsi, yakni, menyehatkan dengan skema kerjasama atau mempailitkan perusahan yang berdiri pertengahan 2017 itu. Rekomendasi itu akan menjadi dasar bagi wali kota untuk memutuskan nasib PDJT kedepannya. Namun, opsi menyehatkan kembali PDJT menguat setelah pemkot melakukan pembahasan terkait pemeliharaan mobdin. Sesuai undang-undang, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) statusnya harus Perusahaan Umum Daerah (Perumda) atau Perseroan Daerah (Perseroda). "Kami cenderung ke Perumda, karena kepemilikan masih 100 persen pemda, tapi bisa perluasan divisi bidang lain punya jasa usaha lain, nah yang paling mungkin saat ini, perbengkelan," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim kepada pewarta, kemarin. Selain itu, sambungnya, ada pula opsi mempailitkan PDJT, namun nampaknya itu bukan jadi pilihan utama pemkot dengan mendorong divisi perbengkelan. Dengan begitu, pemeliharaan mobdin bisa dikelola PDJT dan pemkot mendorong agar PDJT mempunya bidang usaha perbengkelan dengan menangani pemeliharaan mobdin. "Itu upaya kita menyehatkan neraca perusahan. Kan tiap tahun Rp14 miliar keluar uang pemeliharaan. Sekwan Rp2,2 miliar, DLH sampai Rp6 miliar, Setda Rp1 miliar lebih. Nah, nantinya kan proporsi jelas keuntungannya," tukasnya. Menurut Dedie, ini disebut strategi jangka pendek untuk menyehatkan perusahaan sembari mempersiakan pengganti direksi yang kini dijabat Pelaksana Tugas (Plt) Endang Suherman. Beliau pun akan memasuki masa purnabakti sebagai PNS. "Prospek bisnis terbuka kok. Restrukurisasi saya fikir masih realistis ketimbang pailitkan," terang Dedie. Sementara itu, Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bogor Lia Kania Dewi mengatakan, di lingkungan Pemkot Bogor, kurang lebih ada 585 mobil dinas dengan total anggaran pemeliharaan pertahunnya Rp14.143.706.285. (ryn/c/yok)