Senin, 22 Desember 2025

Targetkan 2021 Kota Bogor Gelar Festival HAM, PMII Ajak Pelajar Melek HAM

- Rabu, 11 Desember 2019 | 08:56 WIB
KEGIATAN: PMII Kota Bogor menggelar diskursus bertema ‘HAM bersama Pelajar SMA se-Kota Bogor’ di PPIB Kota Bogor, kemarin.
KEGIATAN: PMII Kota Bogor menggelar diskursus bertema ‘HAM bersama Pelajar SMA se-Kota Bogor’ di PPIB Kota Bogor, kemarin.

METROPOLITAN - Dalam memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM), Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor, menggelar diskursus bertemakan HAM bersama pelajar SMA se-Kota Bogor di gedung PPIB Kota Bogor, kemarin (10/12). Ketua Cabang PMII Kota Bogor, Muhammad Hamzah, menjelaskan, kegiatan yang baru pertama kali digelar di Kota Bogor ini, selain untuk memberikan pembekalan kepada para pelajar, tetapi juga bertujuan untuk membuat Kota Bogor sebagai kota ramah HAM. "Kami memiliki target, di 2021 Kota Bogor menjadi tuan rumah festival HAM," terangnya. Menurutnya, hari ini menjadi momentum HAM, tentunya pemerintah kota, provinsi dan pusat harus bisa menyelesaikan problematika kasus pelanggaran HAM yang terjadi, baik di kalangan mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum. “Sehingga kami sebagai masyarakat, mahasiswa, pelajar, semuanya mendapatkan kedudukan yang sama kalau berbicara hak asasi manusia," pungkasnya. Pemahaman tentang HAM di Kota Bogor, juga disampaikan  Ketua Fatayat NU Kota Bogor, Dede Siti Amanah. Menurutnya, pemahaman ini perlu ditanamkan kepada para pelajar sedini mungkin. Dengan merebaknya hoaks dan ujaran-ujaran kebencian di media sosial, memang menjadi virus yang dapat merusak nilai tenggang rasa dalam bernegara. Para pelajar yang bisa dikatakan sebagai generasi milenial, lanjut Dede, diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga rasa toleransi sesama umat beragama. "Kota Bogor dengan keanekaragaman suku, budaya dan agamanya, merupakan salah satu harta karun yang harus dijaga oleh generasi milenial ini," katanya. Peran sekolah dalam memberikan pemahaman tentang HAM juga menurut Dede harus tetap dikedepankan. Jangan sampai para pelajar, terlalu fokus mengejar nilai pelajaran, sampai melupakan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Beberapa kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia dan khususnya di Kota Bogor di tahun ini, sambung Dede, harus menjadi perhatian bersama. Tidak hanya mahasiswa ataupun aktivis semata. Para pelajar juga harus bisa mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM. "Itu kan sebenarnya dinamika gerakan, dinamika kelompok pemuda yang mencoba untuk menyuarakan. Terkait chaos dilapangan dan segala macem, ya sebenernya tindakan anarkis tidak dibenarkan. Tapi nilai positif yang harus kita ambil," sambungnya. (dil/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X