Senin, 22 Desember 2025

18 Kadis Dirombak, Lima  Dilelang

- Selasa, 31 Desember 2019 | 10:18 WIB

METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dibawah pimpinan Wali Kota Bogor Bima Arya menutup tahun 2019 dengan melakukan perombakan besar-besaran pada susunan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tak kurang dari 496 pejabat rotasi promosi dengan jabatan baru. Namun, rupanya F1 membiarkan lima posisi kepala OPD kosong tanpa empunya. Lima kepala OPD yang kosong itu yakni kepala Dinas komunikasi Informasi dan Persandian (Diskominfostandi), kepala Satpol PP, kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Jika ditotal, ada 18 kepala OPD di lingkungan Pemkot Bogor yang mengalami perombakan, baik dirotasi promosi atau berubah nama nomenklatur. Nomenklatur yang berubah nama yakni Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Dody Ahdiat menjadi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Inspektur Kota Bogor Pupung W Purnama menjadi Inspektur Daerah Kota Bogor dan kepala Badan Kepegawaian dan Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) M Taufik menjadi kepala Badan Kepegawaian dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Sedangkan kepala OPD yang digeser yakni Asisten Pemerintahan M Hanafi mengisi kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), yang sebelumnya diisi Erna Hernawati yang eksodus ke Asisten Umum Setda Kota Bogor. Jabatan kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang sebelumnya dijabat Eko Prabowo, diestafet ke tangan kepala Satpol PP Hery Karnadi. Eko sendiri dipercaya duduk di 'kursi panas' kepala Dinas Perhubungan (Dishub). Sedangkan kepala Dishub Rakhmawati digeser ke kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk-KB), menggantikan Lilies Sukartini yang pindah ke Staf Ahli bidang Ekonomi dan Keuangan. Anas Rasmana, yang sebelumnya menjabat kepala Dinas Koperasi dan UMKM digeser ke posisi Dinas Ketahanan Pangan. Posisinya digantikan Samson Purba, yang sebelumnya kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Mantan kepala DLH, Elia Buntang dipercaya mengisi kepala Disnaker. Lalu, Anggraeni Iswara yang sebelumnya menjabat kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)u mengisi kepala Dinas Sosial (Dinsos), menggantikan Azrin Syamsudin yang pindah ke Staf Ahli Kemas dan SDM. Satu posisi Staf Ahli lainnya diisi Shahlan Rasyidi, mantan kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Sedangkan, jabatan Asisten Pemerintahan diisi Irwan Riyanto, mantan kepala Dinas Pertanian. Mantan kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Denny Mulyadi, digeser ke kepala BPKAD. Terakhir, posisi Denny Mulyadi digantikan M Firdaus, yang sebelumnya menjabat kepala Diskomifostandi. Wali Kota Bogor Bima Arya berharap, perombakan besar-besaran ini bisa berdampak positif bagi jalannya roda pemerintahan Kota Bogor pada 2020 mendatang. Apalagi, ia bertekad untuk mengurangi hasil minor tahun lalu, misalnya ada beberapa paket yang gagal lelang. "Semoga bisa menjalankan tugas dengan baik. Ini beban berat, supaya Kota Bogor lebih baik," terang Bima. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim memastikan bahwa lima posisi eselon II kepala dinas yang kosong setelah rotasi mutasi ini, bakal dilakukan skema open bidding atau lelang jabatan terbuka pada tahun depan. Mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menambahkan, lelang jabatan terbuka akan dilakukan paling cepat di awal tahun 2020. "Ya Januari atau Februari lah. Kita buka untuk open bidding di lima jabatan yang kosong itu. Kita sih berharap dari internal dulu yang diutamakan, tapi lihat nanti lah, ada prosesnya," tuntasnya. (ryn/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X