METROPOLITAN - Membuka awal tahun 2020, sebagian besar wilayah Kota Bogor terdampak bencana banjir dan tanah longsor akibat cuaca buruk. Hal itu pun mengundang keprihatinan banyak pihak, diantaranya Perhimpunan Sadulur-Salembur, yang mendirikan Posko Kemanusiaan melalui Satgas Tim Penanggulangan Kemanusiaan Sadulur (Tangkas) di Kampung Kramat, Kelurahan Cibuluh dan Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara. Ketua Perhimpunan Sadulur-Salembur Eko Setiawan mengatakan, keberadaan posko dihadirkan untuk memulihkan psikologis korban bencana, serta menyalurkan bantuan dari para donatur. Dengan bantuan yang ada, diharapkan bisa mengurangi beban psikologis warga terdampak "Kami memberikan dan menyalurkan bantuan berupa bahan makanan, dan yang paling penting adalah membuat mereka ceria dan bahagia. Dengan mengajak mereka bicara adalah cara kami mengurangi beban psikologis mereka," kata Eko kepada wartawan. Selain bantuan makanan, Satgas Tangkas juga menyiapkan Mobil Kmanusiaan untuk membantu evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana susulan. "Tapi semoga cuaca tetap bersahabat, karena sebagian warga sudah melakukan pembersihan rumah mereka," ucapnya. Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Sadulur Salembur, Saeful Bakhri mengapreasi langkah para relawan yang sudah membuka posko bantuan. Ia menyebut peran serta berbagai elemen masyrakat sangat diperlukan ditengah kehidupan yang pragmatis dan individualis saat ini. "Para relawan yang masih relatif muda ini bisa menjadi duta kemanusiaan dan ikon kaum milenial," ungkapnya. Selain itu, pra yang juga Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor itu berharap agar pembangunan kolam retensi Cibuluh segera diselesaikan dan menjadi alternatif pencegahan banjir yang sering terjadi, di Utara Kota Bogor. "Pembangunan dinding penahanan tanah disepanjang Kali Cibuluh harus menjadi fokus infrastruktur pembangunan kedepan dan tentunya normalisasi sungai," tutup Saeful. (ryn/c/yok)