Minggu, 21 Desember 2025

Nadiem Berikan Baju Pramuka dan ATK

- Selasa, 7 Januari 2020 | 10:10 WIB
KUNJUNGI SEKOLAH: Mendikbud, Nadiem Makarim, meninjau SDN Cirimekar 02 Cibinong yang rusak akibat hujan badai di Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin. Tak hanya itu, Nadiem juga memberikan bantuan berupa seragam pramuka dan perlengkapan ATK
KUNJUNGI SEKOLAH: Mendikbud, Nadiem Makarim, meninjau SDN Cirimekar 02 Cibinong yang rusak akibat hujan badai di Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin. Tak hanya itu, Nadiem juga memberikan bantuan berupa seragam pramuka dan perlengkapan ATK

METROPOLITAN - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim, kemarin datang ke salah satu sekolah rusak akibat banjir di Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, sekitar pukul 08:00 WIB. Kedatangan sang menteri milenial itu langsung disambut ratusan murid SDN Cirimekar II. Sementara lokasi bencana paling parah terletak di Kecamatan Nanggung, Sukajaya, Cigudeg dan Jasinga. BERDASARKAN data yang dihimpun wartawan koran ini, lebih dari 20 sekolah hancur karena banjir dan longsor. Akan tetapi, data itu terus diperbaharui lantaran kinerja BPDB Kabupaten Bogor masih mendata jumlah sekolah dan rumah yang rusak. Dalam kunjungan di pusat ibu kota Kabupaten Bogor itu terlihat beberapa guru dan pejabat dinas terkait ikut mendampingi sang menteri. Nadiem mengaku akan berkoordinasi dengan pemda, pemprov dan pemerintah pusat soal kerusakan gedung sekolah. Saat ini masih terfokus pada penyaluran bantuan bagi sekolah terdampak bencana. ”Kemendikbud terus berkoordinasi dengan pemda, pemprov dan pusat untuk menyalurkan bantuan yang terdampak banjir maupun badai,” kata Nadiem saat memberikan bantuan di SDN Cirimekar 02, Cibinong, kemarin. Tak hanya itu, kedatangannya ini juga memberikan bantuan berupa seragam sekolah pramuka, alat tulis dan satu unit tenda darurat serta memberikan 600 eksemplar buku belajar mandiri dan 150 eksemplar materi esensial. ”Saya berencana memberikan tunjangan khusus bagi guru yang terdampak banjir. Tunjangan itu nantinya akan diberikan tiga bulan, karena kesejahteraan guru sangat penting,” katanya. Nadiem sendiri tidak menyebut kisaran nilai tunjangan tersebut. Nantinya tunjangan itu akan menjadi tunjangan yang signifikan terhadap guru dan rehabilitasi gedung sekolah. ”Untuk jumlah berapa sekolah rusak saat ini belum ter-update. Tapi lumayan banyak yang terdampak banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi. Saat ini Kemendikbud belum mendata,’’ bebernya. Nadiem menuturkan, kemendikbudpada 2020 akan membantu sekolah serta melakukan survei dan sensus terhadap sekolah rusak. ”Nanti kita akan data berapa jumlah sekolah yang rusak berat Mdan ringan. Kemendikbud sendiri sudah ada pendanaan, tapi fokusnya nanti untuk daerah tertinggal,’’ ujarnya. Sementara itu, Kepala SDN Cirimekar 02 Cibinong, Siti Choiriah, mengapresiasi kunjungan kemendikbud ke sekolahnya. Sebab, sekolah yang dihuni 110 siswa itu terpaksa harus belajar mengajar ke SDN Cirimekar 01. ”Saya apresiasi Pak Menteri datang ke sini memberikan sumbangan berupa alat tulis dan sembako untuk anak-anak belajar,’’ tuturnya. Siti menjelaskan, ruangan SDN Cirimekar 02 ambruk pascahujan yang mengguyur Rabu (1/1) sekitar pukul 04:30 WIB. Ruangan yang ambruk itu sudah diajukan ke pemkab, namun akan direhab awal 2020. “Ada enam ruang kelas yang ambruk. Awal tahun ini memang mau direhab atap yang rapuh itu. Tapi sudah ambruk duluan. Dinas sendiri akan segera membangun kembali gedung sekolah ini,’’ jelasnya. Sementara itu, sebanyak 105 murid SD, SMP dan SMA di tempat pengungsian korban longsor di dua RW terancam putus sekolah. Sebab, seragam sekolah dan alat tulis tertimbun longsor pascahujan mengguyur pada Rabu (1/1). Seorang korban longsor, Juju (30), menuturkan, korban saat ini masih bertahan di tempat pengungsian. Meski belum ada informasi untuk masuk sekolah kapan, ia bersama warga lainnya hanya bisa pasrah saat mulai masuk sekolah. ”Saya bingung untuk anak saya yang masih duduk di kelas 5 SD. Semua seragam dan alat tulis hilang semuanya. Apalagi sudah masuk sekolah saat ini,” katanya. Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bisa membantu anakanak yang tinggal di peng Nadiem Berikan Baju Pramuka dan ATK  Sambungan dari Hal 12 ungsian. ”Di pengungsian ada 105 anak-anak sekolah di dua RW 08/07. Untuk jumlah seragam SD sebanyak 75 orang, SMP 25 orang dan SMA 5 orang,” ucapnya. Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Daen Nuhdiana, menyebutkan, sementara Pemkab Bogor masih terfokus pada penanganan korban pengungsian dan penyaluran logistik terhadap korban bencana di Kecamatan Sukajaya. ”Saat ini kan pemkab masih fokus pada penanganan akses agar penyaluran bantuan bisa tembus pada korban pengungsian,” katanya. Daen menjelaskan, soal anakanak membutuhkan seragamdan alat tulis secepatnya akan berkoordinasi dengan Disdik Kabupaten Bogor, berapa jumlah anak-anak sekolah yang kehilangan seragam dan alat tulis. ”Untuk di Desa Harkatjaya kita akan intens koordinasi dengan disdik,” katanya. Sementara itu, Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Entis Sutisna, menambahkan, untuk anak-anak sekolah korban bencana di Kecamatan Sukajaya sementara akan diberikan keringanan untuk tidak berseragam. Disdik hingga saat ini masih menunggu data berapa jumlah anak-anak sekolah di pengungsian. ”Di Kecamatan Sukajaya yang kehilangan seragam dan alat tulis, hari ini kita akan berikan bantuan berupa alat tulis. Untuk seragam kita beri bantuan secara swadaya,” tukasnya .( mul/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X