METROPOLITAN - Ribuan korban bencana longsor dan banjir di Kabupaten Bogor, terancam kehilangan dokumen kependudukan, seperti KK, KTP dan Akte. Semua ini terjadi di empat kecamatan, yakni, Kecamatan Jasinga, Sukajaya, Cigudeg dan Nanggung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mendata, sedikitnya terdapat 2.438 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah pengungsi 16.380 jiwa, korban meninggal dunia sebanyak 16 orang. Kasi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk pada Disdukcapil Kabupaten Bogor, Budi Badarutaman, mengatakan, jika melihat data BPBD Kabupaten Bogor, dengan jumlah KK dan pengungsi diperkirakan banyak dokumen warga yang hilang. “Petugas belum tahu berapa jumlah dokumen yang hilang. Dokumen itu ada KK, KTP dan Akte, bisa saja dokumen itu dibawa saat mengungsi kebawah atau hilang tertimbun longsor,’’kata Budi, saat ditemui Metropolitan diruanganya, kemarin. Saat ini, Disdukcapil sudah berkordinasi dengan pihak desa dan kecamatan diwilayah masing-masing. Informasi didapat, dampak bencana tanah longsor yang terdampak paling parah ada di Kecamatan Sukajaya. “Nanti kita akan verfikasi data dokumen, berapa jumlah yang hilang disetiap kecamatan. Kalaupun itu hilang nanti kita akan persiapkan formulir untuk penerbitan kembali,’’ucapnya. Untuk korban kematian, Lanjut Budi, akan dilakukan pendataan kembali berapa jumlah korban akibat bencana longsor dan banjir. Untuk memastikan data tersebut, dirinya akan berkordinasi lintas sektoral diantaranya dinsos, BPBD dan dinkes. “Untuk korban meninggal akibat tertimbun tanah longsor kita buatkan akte kematian. Hingga saat ini kami sedang mendata kembali berapa jumlah warga yang hilang dokumennya,’’tutur Budi. Banyaknya admintrasi warga yang hilang membuat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor melalui Kepala Bidang Pencatatan Sipil, Trini Syahminan, menjelaskan, untuk korban banjir atau longsor disejumlah kecamatan. Disdukcapil memprediksi dokumen kependudukan, banyak yang rusak atau hilang saat kejadian longsor dan banjir pekan kemaren. "Untuk berapa dokumen warga yang hilang, saat ini kami belum pendapatkan informasi. Tapi Disdukcapil akan melakukan pelayanan penerbitan dokumen untuk korban bencana,"singkat Trini. (mul/c/yok)