METROPOLITAN – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim melakukan kunjungan dan pemantauan langsung ke TPA Galuga, baru-baru ini. Kehadiran orang nomor dua di Kota Bogor ini untuk melihat potensi TPA Galuga yang rencanaya akan dibangun zona bisnis tersebut. Menurut Dedie, dalam jangka pendek Pemkot Bogor akan membangun zona inkubatur kawasan bisnis pengelolaan di TPA Galuga. Pembangunan tersebut akan dilakukan pada tahun ini. “Rencananya tahun ini. Jadi kebutuhan para pihak ketiga atau user akan terpisah di situ," ucap Dedie Dedie menjelaskan, banyak pihak yang menawarkan diri untuk menjalin kerjasama dengan Pemkot Bogor untuk memanfaatkan sampah. Di antaranya Perhimpunan Forum Tenaga Ahli Lingkungan Indonesia (P-Tali) Jawa Barat hingga perusahaan asal Inggris Plastic Energy Limited. Dedie menjelaskan, Pemkot Bogor memiliki lahan seluas 36 hektare di TPA Galuga. Sedangkan yang terpakai hanya sekitar 13 hektare untuk TPA. Untuk itu, pihaknya akan memanfaatkan setidaknya 6 hektare untuk membuat zona inkubatur kawasan bisnis pengelolaan. Dia menegaskan, zona tersebut bukan untuk melebarkan pengampunan sampah yang sudah ada. Namun, perluasan tersebut untuk zona pengelolaan sampah. "Jadi bukan menambah tempat pembuangan sampahnya. Tapi untuk bisnis pengelolaannya. Jadi tidak memiliki dampak lingkungan seperti pembuangan," ucap Dedie. Disisi lain, Dedie menilai tingginya angka produksi sampah Kota Bogor yang saat ini mencapai 500 – 600 ton setiap harinya menjadi persoalan tersendiri. Sebab 90 persen produksi sampah di dominasi oleh sampah limbah rumah tangga. “Untuk itu peran masyarakat memilah sampah dari rumah harus jadi prioritas ke depan,” ujar Dedie. (dil/b/rez)