Minggu, 21 Desember 2025

Ramai-ramai Bangun Gedung

- Kamis, 6 Februari 2020 | 09:42 WIB
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan gedung perkantoran di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (27/11). Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi terutama sektor infrastruktur, pemerintah menyediakan 27 proyek prioritas melalui 'public private partnership' (PPP) dengan nilai 47,5 miliar dolar AS, berasal dari APBN-P 2013 sebesar Rp201,3 triliun, atau 11,9 persen dari total belanja negara Rp1.683 triliun. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ss/mes/13
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan gedung perkantoran di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (27/11). Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi terutama sektor infrastruktur, pemerintah menyediakan 27 proyek prioritas melalui 'public private partnership' (PPP) dengan nilai 47,5 miliar dolar AS, berasal dari APBN-P 2013 sebesar Rp201,3 triliun, atau 11,9 persen dari total belanja negara Rp1.683 triliun. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ss/mes/13

METROPOLITAN - Meningkatnya jumlah bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat yang dikucurkan kepada Kabupaten Bogor pada 2020 menjadi Rp254 miliar, dipastikan bakal didominasi untuk pembangunan infrastruktur. Setelah Pasar Cisarua kembali disuntik dana revitalisasi lanjutan Rp25 miliar, tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Bumi Tegar Beriman pun dipastikan kebagian jatah pembangunan. Dari Rp257 miliar total banprov Jabar untuk 2020, tak kurang dari Rp101 miliar dana dialokasikan untuk perlengkapan fasilitas di tiga RSUD se-kabupaten Bogor, yakni untuk RSUD Cibinong, RSUD Leuwiliang dan RSUD Ciawi. "Rinciannya, untuk RSUD Cibinong sekitar Rp43 miliar, untuk RSUD Ciawi sebesar Rp38 miliar dan untuk RSUD Leuwiliang senilai Rp20 miliar," kata anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Jawa Barat Asep Wahyuwijaya. Jumlah banprov untuk 2020 sendiri mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp122 miliar menjadi Rp257 miliar. "Sesuai dengan peraturan gubernur nomor 32 tahun 2019 per Desember 2019 tentang APBD 2020," papar politisi Partai Demokrat dari dapil Kabupaten Bogor itu. Suntikan dana banprov Jabar itu pun dibenarkan Wakil Direktur RSUD Cibinong E RA Kustomi, bahwa ada alokasi anggaran sekitar Rp42 miliar untuk pembangunan fisik gedung baru. "Iya ada jumlahnya sekitar Rp42 miliaran. Kalau tidak salah," terangnya. Ia menambahkan, jumlah puluhan miliar itu akan dipergunakan untuk membangun fisik gedung saja, tidak dengan kelengkapan alat-alat kesehatannya. Nantinya, gedung baru tersebut akan dibangun tiga lantai yang akan digunakan sebagai gedung Ponek alias fasilitas untuk melahirkan dengan ruang inap. Tomi,sapaan karibnya juga menjelaskan bahwa Detail Engineering Design (DED) pembangunan gedung baru sudah selesai. "Gedung Ponek, dan rawat inap. Bantuan itu hanya untuk gedungnya saja, tiga lantai," papar Tomi. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Leuwiliang drg. Hesti Iswandari mengatakan, RSUD Leuwiliang mendapat kucuran dana sekitar Rp20.530.799.799 untuk digunakan pembangunan gedung baru di rumah sakit tipe B itu. Alokasinya, kata dia, untuk pembangunan gedung penunjang RSUD, pekerjaan fisik berupa selasar penghubung dengan gedung rawat inap, gudang obat, instalasi gizi dan laundry. "Fisik pembangunannya sendiri akan dibangun dua lantai. Saat ini DED (Detail Engineering Design, red)-nya belum selesai dan masih dalam proses," tukasnya. Setelah itu rampung, sambung Hesti, akan segera dilakukan lelang pekerjaan fisik di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Ia memperkirakan, pekerjaan bisa mulai proses pada Maret mendatang. "Lelang di Pemkab Bogor. Kan anggarannya sudah masuk DPA Kabupaten Bogor. Masuk dalam anggaran perubahan partial. Insyaallah, Februari atau Maret, kan proses lelang dulu, baru masuk fisiknya," pungkasnya. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X