METROPOLITAN - Mengoptimalkan fungsi dan kegiatan Tagana Training Center (TTC) Sentul, Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI) Juliari Pieter meresmikan kembali Tagana Center Sentul, Desa Hambalang, Kabupaten Bogor, kemarin.
Hujan deras yang turun pagi itu, tak menyurutkan Juliari untuk memberikan motivasi dan semangat kepada ratusan relawan Tagana yang bakal di gembleng di fasilitas dibawah Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial itu.
Juliari mengatakan, upaya meningkatkan level Tagana menjadi sebuah keharusan melihat kebutuhan mitigasi bencana, lantaran Indonesia yang punya potensi kebencanaan.
Buatnya, Tagana merupakan bagian dari kesiapsiagaan bencana yang berbasis komunitas.
"Ada level jenjangnya, muda, madya hingga utama. Mereka dilatih disini, bersama teman-teman dari Jepang, yang juga membantu alat latihan dan cara belajar. Soal kebencanaan, nggak mungkin semua pemerinrah yang urusi, tapi harus melibatkan masyarakar berbasis komunitas," katanya kepada awak media, kemarin.
Ia menginginkan agar fokus pada pelatihan karena bencana di Indonesia akan selalui ada. Kesiapsiagaan Tagana sangat vital karena akan berpengaruh terhadap berapa nyawa yang tertolong.
Sehingga kesiapan dan kemampuan Tagana, berpengaruh dengan kemungkinan memperkecil jumlah korban.
"Kita nggak pernah tahu, bahwa orang atau korban, hidup matinya ditangan mereka. Sehingga perlu kemampuan dan daya tahan, makin mumpini, peluang menyelamatkan nyawa orang pun lebih besar," tukas pria berkacamata.
Ia melihat Indonesia layak untuk belajar terkait kebencanaan kepada Jepang.
Sebab, ada kemiripan kondisi wilayah dari dua negara ini.
Di Jepang, sambung dia, anak-anak pun paham saat ada bencana dan tindakannya seperti apa.
"Intinya yang harus kita terapkan berbasis komunitas. Adanya tagana dan lainnya bisa nggak guna saat tidak memanfaatkan basis komunitas," ucapnya.
Selain itu, sambung Juliari, ada juga kawasan siaga bencana, dimana ada kawasan rawan bencana tapi sudah disiapkan orang-orang dilokasi tersebut untuk jadi petugas terlatih.
Jadi apabila ada bencana, mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan.