Minggu, 21 Desember 2025

Semua demi Kampung Atlet

- Selasa, 3 Maret 2020 | 09:52 WIB

METROPOLITAN - Diatas total lahan seluas 16 hektar, di Kampung Sumurwangi, RT 01/11, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana membuat central olahraga yang dilengkapi sejumlah fasilitas, bagi para atlet terbaik Kota Hujan serta masyarakat umum. Wacana tersebut turut dibahas, dalam pertemuan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang berlangsung di Paseban Narayana, Balaikota, kemarin siang. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, dari 16 hektar lahan yang dimiliki Pemkot Bogor, sekitar 3 hektar diantaranya bakal digunakan untuk pembangunan kampung atlet, sebagai salah satu langkah persiapan Kota Hujan, menyandang tuan rumah pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat 2026 mendatang. “Namanya Kampung Atlet. Ini adalah antisipasi Kota Bogor yang akan jadi tuan rumah Porda nanti,” katanya. Semula, rencana pembangunan ini bakal dilakukan pihaknya di Kelurahan Kertamaya atau Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Namun lantaran satu dan lain hal, dua lokasi tersebut tidak terpilih, sehingga jatuhlah pilihan kepada Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal. “Kalau di Bogor Selatan memang bagus, tapi lahannya itu urugan kami takut tanah disana labil, makannya kita pilih di Kayumanis,” ujarnya. Tak hanya pembangunan Kampung Atlet, Pemkot Bogor juga bakal melakukan revitalisasi terhadap Komplek Gor Padjajaran. Pihaknya juga berencana bakal membangun sejumlah fasilitas latihan sejumlah cabang olahraga, sebagai bentuk keseriusan Kota Hujan sandang tuang rumah Porda Jawa Barat 2026. “Fasilitas di Gor Padjajaran juga tentu harus kita pikirkan. Selain sebagai persiapan tuan rumah Porda Jawa Barat, juga untuk sarana latihan atlet kita,” bebernya. Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor, Benninu Argoebie, mengatakan, untuk membangun Kampung Atlet pihaknya mengajukan anggaran dengan total sebesar Rp 82,6 miliar. Anggaran tersebut nantinya akan diperuntukan untuk sejumlah sektor pembangunan, seperti infrastruktur, lapangan tembak, laga satria, wisma atlet, front office Kampung Atlet, hingga kajian perencanaan. “Total biaya pengajuannya Rp 82,6 miliar. Nantinya dana itu akan kita gunakan untuk biaya infrastruktur Rp 14,3 miliar, lapangan tembak Rp 9,1 miliar, laga satria Rp 14,7 miliar,  wisma atlet Rp 39,2 miliar, front office Rp 1,8 miliar dan perencanaan Rp 2,5 miliar. Ini baru biaya pengajuan yang kita ajukan. Rencananya anggaran ini akan kita serahkan kepada Pemerintah Provinsi, jadi pembangunannya dari sumber dana Jawa Barat,” ujarnya. Meski Kota Bogor menjadi tuan rumah terbilang masih enam tahun kedepan, namun persiapan meski dilakukan sedari sekarang. Pria yang akrab disapa Ben ini mengaku, ingin menjadikan Kota Bogor sebagai tuan rumah terbaik sepanjang sejarah Porda Jawa Barat pada 2026 nanti. “Kita cicil persiapannya dari sekarang. Karna kebanyakan tuan rumah itu persiapannya hanya dua tahun sebelum, kalau kita enam tahun sebelum. Karna kami ingin maksimal dan menjadi tuan rumah terbaik sepanjang sejarah,” tegasnya. (ogi/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X