METROPOLITAN - Ada yang berbeda pada kegiatan reses masa sidang kedua, pada tahun 2020 yang dilakukan Anggota DPR RI H.Eddy Soeparno. Tak cuma silaturahmi, berdialoh dan kembali ke konstituen di dua tempat, yakni warga di Cimahpar dan Tegalgundil, Eddy Soeparno juga mengajak anak-anak muda Bogor untuk berdiskusi dalam 'Ngopi ES' atau Ngobrol Pintar Bersama H Eddy Soeparno, di kafe Duatigaa, Kecamatan Bogor Utara, Kamis (5/3). Dalam kegiatan itu, anggota legislatif dari Dapil kota Bogor-Kabupaten Cianjur itu mengajak kurang lebih 60 pemuda se-kota Bogor dari berbagai elemen dan organisasi kepemudaan. Ia mengatakan, anak muda milenial sebagai salah satu kelompok warga yang sudah dan akan masuk pada angkatan kerja. Sehingga perlu ada pendekatan agar anak muda Bogor maju dan memunculkan banyak kreatfitas yang berujung pada meningkatkan taraf ekonomi. "Milenial itu punya kreatifitas tinggi, makanya perlu wadah, jadi butuh penyaluran terutama sektor perekonomian. Diskusi tadi juga mengerucut ke bagaimana berkembang di sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah, red)," katanya kepada Metropolitan, kemarin. Dari diskusi singkat itu, sambung dia, akan ada tindak lanjut agar ada solusi kongkret. Diantaranya, ada rencana jangka pendek untuk membuat diskusi di level yang lebih besar, dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional muda yang punya pengalaman di bidang ekonomi. Ia mengakui, milenial Bogor sangat kreatif sehingga perlu wadah sekaligus diskusi untuk menambah wawasan dan motivasi. "Mungkin kita bisa undang Kang Sandiaga Uno, untuk lebih memotivasi milenial ini. Itu kita targetkan sebagai tindak lanjut dari diskusi hari ini (kemarin, red). Selanjutnya nanti ada lagi tindak lanjut dari diskusi itu. Buat saya kita akan lebih punya makna ketika ada tindak lanjut dari kegiatan, termasuk kedepan dari diskusi ini," tukas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu. Selain itu, pada reses masa sidang kedua ini, ia juga menyerap aspirasi dari warga Kota Hujan. Diantaranya soal pengadaan Penerang Jalan Umum (PJU) bertenaga Surya di beberapa titik se-kota Bogor. Hal itu dirasa tepat lantaran ia berasa di komisi yang membawahi energi dan sumber daya. Ia mengakui dirinya mendapat kemudahan karena ada fasilitas dari Kementrian ESDM, untuk dialokasikan ke dapil. Meskipun proses dalam merealisasikan perlu waktu. "Alokasi Insya Allah untuk Kota Bogor ada 300 unit PJU, dan Kabupaten Cianjur ada 500 unit PJU. Sudah diusulkan dan sedang proses, mudah-mudahan bisa terealisasikan pada masa sidang berikutnya," tuntas pria berkacamata itu. (ryn/b/yok)