Senin, 22 Desember 2025

Buat Hand Sanitizer Berstandar WHO

- Rabu, 18 Maret 2020 | 11:37 WIB

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim didampingi Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Kadis PUPR Khusnul Rozaki, Camat Bogor Utara Rahmat Hidayat serta Kepala UPTD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Muhammad Inoki melakukan peninjauan di lokasi UPTD PAL Perum Citra Bantarjari, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (17/3). MENURUT Dedie, menganti­sipasi penyebaran virus co­rona alias Covid-19, secara real di lapangan menjumpai kesulitan mendapatkan hand sanitizer (HS). Oleh karena itu, kebetulan laboratorium di UPTD PAL ini sedang pro­ses membuat HS dan sudah ada sample-nya. ”Pemkot Bogor memiliki pe­mikiran untuk mem­buat HS sendiri lantaran sulitnya mendapatkan HS dipasaran. UPTD PAL sedang mencoba membuat HS dengan bahan baku yang terbatas namun sesuai standar prosedur World Health Organization (WHO). Saat ini sudah ada sample nya dan sementara dipergunakan oleh pegawai sebelum diproduksi massal dan di distribusikan se­cara umum,” ucapnya disela sela kegiatan. ­ Dedie mengatakan, segala upaya terus dilakukan pe­merintah demi keselamatan dan atisipasi penyebaran Co­vid-19. Bila perlu, pemerintah juga ingin membuat Disin­fektan sendiri seperti di ne­gara negara lain. ”Disinfektan ini cukup sulit mendapatkan bahan bakunya karena menggunakan bahan baku etanol yang tinggi, di­tambah etanol ini dipasaran tidak mudah didapatkan. Nanti jika sudah berjalan dan bahan bakunya ada, pemerin­tah akan mengajukan ang­garan untuk di produksi mas­sal,” tegasnya. Dedie mengimbau semua harus tetap waspada apalagi BNPB sudah mengumumkan bahwa status bencana nasio­nal Covid-19 telah diperpan­jang hingga 29 Mei 2020. Tentu dalam hal ini, harus ada kewaspadaan termasuk men­cari terobosan dan langkah langkah antisipasi baik se­cara kontruktif maupun pasif. Kendati demikian, HS yang diciptakan oleh UPTD PAL Kota Bogor belum diproduk­si secara massal lantaran ke­terbatasan bahan baku yang saat ini cukup sulit dipasaran. ”Berdasarkan standar WHO dalam pembuatan HS ini menggunakan bahan baku etanol yang cukup banyak sekitar 96 persen, dipadukan dengan unsur lainnya se­perti Peroksida, gliserin dan minyak essensial,” kata Ke­pala UPTD PAL, Muhammad Inoki. Inoki menambahkan, selain sedang proses produksi HS, pihaknya juga sedang men­gupayakan memproduksi Disinfektan dengan jumlah 6 orang tim gabungan dari UPTD, PUPR dan Puskesmas. ”Sementara kita produksi untuk pegawai baru sekitar 3 liter, sedangkan untuk PUPR ada 10 liter. HS yang baru di­buat ini masih dalam bentuk cairan, jadi tidak seperti gell agar lebih mudah menguap dan tidak lengket saat diguna­kan,” pungkasnya. (dil/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X