Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim didampingi Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Kadis PUPR Khusnul Rozaki, Camat Bogor Utara Rahmat Hidayat serta Kepala UPTD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Muhammad Inoki melakukan peninjauan di lokasi UPTD PAL Perum Citra Bantarjari, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (17/3). MENURUT Dedie, mengantisipasi penyebaran virus corona alias Covid-19, secara real di lapangan menjumpai kesulitan mendapatkan hand sanitizer (HS). Oleh karena itu, kebetulan laboratorium di UPTD PAL ini sedang proses membuat HS dan sudah ada sample-nya. ”Pemkot Bogor memiliki pemikiran untuk membuat HS sendiri lantaran sulitnya mendapatkan HS dipasaran. UPTD PAL sedang mencoba membuat HS dengan bahan baku yang terbatas namun sesuai standar prosedur World Health Organization (WHO). Saat ini sudah ada sample nya dan sementara dipergunakan oleh pegawai sebelum diproduksi massal dan di distribusikan secara umum,” ucapnya disela sela kegiatan. Dedie mengatakan, segala upaya terus dilakukan pemerintah demi keselamatan dan atisipasi penyebaran Covid-19. Bila perlu, pemerintah juga ingin membuat Disinfektan sendiri seperti di negara negara lain. ”Disinfektan ini cukup sulit mendapatkan bahan bakunya karena menggunakan bahan baku etanol yang tinggi, ditambah etanol ini dipasaran tidak mudah didapatkan. Nanti jika sudah berjalan dan bahan bakunya ada, pemerintah akan mengajukan anggaran untuk di produksi massal,” tegasnya. Dedie mengimbau semua harus tetap waspada apalagi BNPB sudah mengumumkan bahwa status bencana nasional Covid-19 telah diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Tentu dalam hal ini, harus ada kewaspadaan termasuk mencari terobosan dan langkah langkah antisipasi baik secara kontruktif maupun pasif. Kendati demikian, HS yang diciptakan oleh UPTD PAL Kota Bogor belum diproduksi secara massal lantaran keterbatasan bahan baku yang saat ini cukup sulit dipasaran. ”Berdasarkan standar WHO dalam pembuatan HS ini menggunakan bahan baku etanol yang cukup banyak sekitar 96 persen, dipadukan dengan unsur lainnya seperti Peroksida, gliserin dan minyak essensial,” kata Kepala UPTD PAL, Muhammad Inoki. Inoki menambahkan, selain sedang proses produksi HS, pihaknya juga sedang mengupayakan memproduksi Disinfektan dengan jumlah 6 orang tim gabungan dari UPTD, PUPR dan Puskesmas. ”Sementara kita produksi untuk pegawai baru sekitar 3 liter, sedangkan untuk PUPR ada 10 liter. HS yang baru dibuat ini masih dalam bentuk cairan, jadi tidak seperti gell agar lebih mudah menguap dan tidak lengket saat digunakan,” pungkasnya. (dil/c/yok)