Senin, 22 Desember 2025

Astagfirullah, Lelang Konsultan Rumah Tuhan Mandek

- Kamis, 19 Maret 2020 | 12:39 WIB

METROPOLITAN - Sejak dibongkar medio 2016, proy­ek revitalisasi Masjid Agung, Kecamatan Bogor Tengah, hingga kini belum juga ram­pung. Tahun lalu seharusnya ada kelanjutan program, namun gagal lantaran ter­kena audit Kementerian Pe­kerjaan Umum dan Peruma­han Rakyat (PUPR). Setelah turun rekomendasi, Pe­merintah Kota (Pemkot) Bogor kembali menganggarkan Rp14 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020. Kajian konstruksi yang dilakukan kementrian rupanya memaksa Pemkot Bogor ha­rus merubah desain yang ada. Demi memperkuat konstruk­si yang mangkrak sejak 2018 dan telah menghabiskan biaya Rp22 miliar itu.­ Sayangnya, proses kelanju­tan proyek rumah Tuhan itu belum juga mulus. Tender paket konsultan review DED (Detail Engineering Design) Pembangunan Masjid Agung dengan pagu Rp649,8 juta dan paket konsultansi Manajemen Konstruksi Pembangunan Masjid Agung dengan pagu Rp1,4 miliar, harus tender ulang lantaran tidak ada peny­edia jasa tidak ada yang me­menuhi persyaratan ”Iya gagal tender. Faktornya bisa ditanya ke ULP (Unit Layanan Pengadaan). Tapi lelang ulang sudah mulai ja­lan lagi,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pena­taan Ruang (PUPR) Kota Bo­gor Chusnul Rozaqi kepada pewarta. Seharusnya, sambung dia, jika proses tender konsultan sesuai jadwal tanpa gagal le­lang, kegiatan sudah mulai di awal April. Dengan keterlam­batan ini, ia memperkirakan kegiatan mulai pada 20 April. ”Kalau sudah ada pemenang lagi ya tanggal segitu. Mudah-mudahan ini lancar ya. Ka­rena mundur jadwal konsul­tan DED, mundur juga ke (pekerjaan) fisiknantinya,” tukasnya. Namun, ia meyakini kegia­tan lanjutan proyek Masjid Agung bisa berjalan tahun ini. Setelah ada rekomendasi dari Kementrian PUPR ter­kait desain pada perenca­naan. ”Mundurnya sama semua lah. Tapi masih cukup waktu, jadi nggak ngehambat lah,” papar Chusnul. Sementara itu, Kepala Sub Bagian Pengadaan pada Ba­gian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Kota Bogor Dedi Rusmana menjelaskan, dua kegiatan konsultan Masjid Agung itu mesti gagal tender lantaran tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan. Se­hingga harus dilakukan tender ulang. ”Sekarang sudah jalan lagi, tahapan prakualifikasi, masa sanggahnya. Peserta ada 39 peserta, kita prakap ulang karena waktu sebelumnya ng­gak ada yang memenuhi per­syaratan. Nggak ada yang lulus,” ungkapnya. Untuk dua paket itu, kata dia, pagu anggaran untuk konsultan Review DED lagunya Rp650 juta dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp649,7 juta. Sedangkan manajemen konsultan pembangunan Ma­sjid Agung butuh pagu Rp1,4 miliar. ”Jadi dua-duanya tender ulang. Sama kasusnya karena tidak ada yang lulus memenuhi syarat,” tuntas Aceng, sapaan karibnya. (ryn/c/yok)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X