Senin, 22 Desember 2025

Komisi I: Pikirkan Keselamatan dan Kehidupan Rakyat

- Jumat, 20 Maret 2020 | 09:24 WIB

METROPOLITAN – Proyek pengerjaan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Sesi IIIA mema­suki babak baru. Bukan berdam­pak baik, pelaksanaan yang belum selesai itu menyisakan polemik di tengah masyarakat. Khususnya pada jalur lintasan di Kelurahan Kayumanis, Keca­matan Bogor Barat. Bencana ini diduga lantaran kurang si­gapnya pelaksana mengurus sodetan kali (saluran air, red) di wilayah itu hingga saluran air Tol BORR yang dibuang ke Kali Angke, menyebabkan banjir di RW 01 dan RW 06. Akibat luapan air hingga setinggi pinggang orang dewasa itu menjadikan kerugian material bagi korban terdampak. Peristiwa ini ter­jadi saat hujan lebat pada 17 dan 19 Maret 2020. ­ Menyikapi kejadian itu, Ke­tua Komisi I DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima, menegaskan, proyek besar seperti itu seha­rusnya tidak menimbulkan dampak vital di tengah ma­syarakat. “Jangan sampai pekerjaan besar dilaksanakan, tapi tidak memikirkan kese­lamatan masyarakat sekitar,” sesalnya saat dikonfirmasi Metropolitan, kemarin. Dalam waktu dekat, pihaknya (Komisi I, red) akan melaku­kan rapat untuk membicara­kan permasalahan tersebut untuk mencari solusi terbaik. “Kami akan bahas dulu. Yang pasti, kita akan turun ke la­pangan untuk melihat langs­ung dampak yang ditimbul­kan,” bebernya. Setelah terhimpun data dan fakta di lapangan, pihaknya akan melayangkan surat te­guran ke perusahaan yang menjadi pelaksana proyek Tol BORR Sesi IIIA. “Kita akan input dulu. Apabila benar, kami akan panggil perusa­haan untuk dimintai pertang­gungjawaban, khususnya bertanggung jawab pada kor­ban terdampak banjir,” kata­nya. Sementara itu, Lurah Kay­umanis, Hapid Supriadi, membenarkan banjir di RW tersebut. Banjir tersebut ka­rena adanya saluran air yang belum diselesaikan pemilik proyek (PT Marga Sarana Ja­bar/MSJ) dan dari PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pelaksana proy­ek tersebut. “Selain saluran air ada tum­pukan tanah yang belum dialihkan, sehingga aliran air tertutup dan terbendung. Akibatnya, air meluap ke ru­mah warga. Ini tepatnya di Kampung Munjul dan Kam­pung Poncol,” bebernya. Menyikapi bencana tersebut, pihaknya langsung menghu­bungi pengelola perusahaan agar masalah tersebut bisa diselesaikan. “Karena ini dam­paknya pada masyarakat umum, jadi harus segera dia­tasi,” terangnya. Sebelumnya, warga mengan­cam akan mengontrog kantor proyek. Seorang warga, Hamid, mengatakan, di tempat ting­galnya tidak pernah banjir. ”Baru kali ini akibat penger­jaan Tol BORR. Ini kejadian terparah. Sebelumnya nggak pernah terjadi. Kami akan datangi kantor proyek. Kami khawatir banjir lagi, karena hujan deras masih turun di Bogor,” terangnya. Sebelumnya, Ketua Ikatan Pemuda Munjul (IPM), Roni Hermawan, mengaku akan menggelar aksi besar-besaran dan meminta proyek tol di­hentikan. “Kalau warga kami dan fasilitas umum di sini nggak diganti, kami bakal hentikan proyek itu bersama pemuda dan warga,” ancam­nya.(yos/c/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X