METROPOLITAN - Menjadi salah satu zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Jawa Barat, membuat Kota Bogor harus berhati-hati dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan sebagai langkah antisipasi potensi penyebaran virus di masyarakat. Setelah sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menerapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), pasca positifnya Walikota Bogor. Kini Pemerintah Kota Hujan, terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana penanggulangan. Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan, melihat kondisi pertumbuhan Orang Dalam Pantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona, pihaknya berencana bakal menambah ruang rawat bagi pasien covid-19. Sampai saat ini, sejumlah persiapan pun terus dilakukan jajaran RSUD Kota Bogor, untuk terus menambah daya tampung pasien. Saat ini, Rumah Sakit yang berada tepat di jantung Kota Bogor tersebut, sudah memiliki 15 ruangan, untuk merawat pasien covid-19. ”Semuanya sedang kami siapkan secara bertahap. Tapi saat ini kita sudah memiliki 15 tempat tidur, untuk menangani pasien covid-19, lengkap dengan ruang berkompresi rendah, sesuai dengan regulasi,” katanya saat dikonfirmasi Metropolitan. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari, pihak RSUD Kota Bogor berencana akan meningkatkan jumlah dan kapasitas ruang isolasi berkompresi negatif untuk pasien covid-19, sebagai langkah antisipasi. ”Saat ini kita baru miliki 15 ruangan isolasi. Kita akan terus tambah kapasitasnya menjadi 73. Semuanya sedang kita persiapkan, semoga di pekan ini kita sudah bisa merealisasikan semuanya. Targetny dalam tiga sampai empat hari ke depan ini,” tuturnya. Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim membenarkan hal tersebut. Memang rencananya Pemkot Bogor bersama RSUD tengah melakukan persiapan penambahan jumlah ruang isolasi dan rawat inap bagi pasien covid-19. Rencana lokasi yang dipilih yakni Lantai 1 RSUD. ”Pemkot bersama RSUD saat ini memang sudah menyiapkan tempat isolasi, berkompresi negatif yang dapat menampung sampai 73 pasien termasuk peralatan medisnya. Prosesnya masih dilakukan dan diharapkan selesai di pekan ini,” tandasnya. (ogi/b/yok)