METROPOLITAN - Dalam hitungan hari, Kota Bogor akan mengikuti jejak DKI Jakarta dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hingga saat ini, pemkot masih terus menggodok berbagai kebijakan teknis terkait penyelenggaraan PSBB tersebut. Salah satu hal yang cukup disoroti pemkot adalah keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) atau gelandangan. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, keberadaan PMKS saat penyelenggaraan PSBB bisa membuat tidak maksimalnya program yang bertujuan menekan penyebaran virus corona tersebut. Untuk itu, Dedie mengaku sudah menyiapkan rumah singgah (shelter) untuk ditempati para PMKS. ”Sudah kami siapkan rumah semenmengaku sudah menyiapkan tara di kantor dinsos,” katanya. Tak hanya itu, beberapa dari mereka juga akan dipulangkan ke keluarganya masing-masing agar bisa mengikuti program PSBB secara normal. ”PMKS yang ditampung sementara di rumah singgah itu prinsipnya dikembalikan ke keluarga, kecuali yang dalam kondisi tertentu belum bisa diteruskan ke keluarga, ya sementara tinggal di sana,” jelasnya. Terpisah, Kepala Dinsos Kota Bogor, Anggraeny, menyebutkan, rumah singgah di kantor dinsos hanya mampu menampung 10 sampai 15 PMKS. Itu pun hanya untuk PMKS yang sehat. ”Kami sampai sekarang masih terus menjangkau para PMKS agar saat PSBB bersih semua,” ujarnya. Adapun titik-titik penjangkauan yang dilakukan Tim Dinsos Kota Bogor adalah di pintu tol dan lampu merah di Kota Bogor.(dil/b/yok/py)