Minggu, 21 Desember 2025

4.200 Orang Dapat Insentif

- Rabu, 15 April 2020 | 09:16 WIB

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah menganggarkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk tanggap bencana Covid-19 dan bencana alam sebesar Rp477 miliar. Sekitar Rp191 miliar di antaranya dialokasikan untuk bidang kesehatan, termasuk tenaga medis yang ikut andil penanganan Covid-19 yang jumlahnya tak kurang dari 4.200 orang. JUMLAH itu untuk seluruh tenaga medis penanganan Covid-19, baik yang bertugas di RS hingga puskesmas se- Kabupaten Bogor. Sehari sebelum pelaksanaan Pem­batasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemkab Bogor me­mastikan kebijakan alokasi itu belum mengalami peru­bahan. ”Untuk sekarang angkanya masih sama. Memang nanti kita lihat lagi. Kalau misalnya dibutuhkan lebih, ya kita upayakan. Tapi, kita maksi­malkan yang penganggaran itu dulu lah,” terang Bupati Bogor, Ade Yasin (AY), ke­pada Metropolitan di DPRD Kabupaten Bogor, Selasa (14/4). Sebab, sambung AY, mem­pertanggungjawabkan alo­kasi dana yang sudah diang­garkan pun sudah berat. Sehingga ia ingin memaksi­malkan anggaran yang sudah dialokasikan dulu ketimbang buru-buru menambah ang­garan tanpa pertimbangan yang jelas. ”Kita maksimalkan yang sudah dianggarkan dulu. Kan pertanggungjawa­ban dari yang itu saja juga berat,” terangnya. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, dr Kus­nadi, menjabarkan, total tenaga medis yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor kurang lebih 4.200 orang. Terdiri dari 2.282 tenaga medis yang bertugas di 30 RS se-Kabu­paten Bogor. Mulai dari dok­ter, perawat, dokter gigi dan paramedis. Sedangkan untuk tenaga kesehatan yang bertugas se­lain di RS, berkisar antara 1.918 orang di 101 tingkat pelayanan puskesmas. Ter­diri dari dokter 204 orang, perawat 420 orang, dokter gigi 65 orang, analis labora­torium 31 orang, apoteker 27 orang, petugas gizi, sanita­rian 32 orang dan bidan 894 orang. ”Itu untuk tenaga kesehatan non-RS, yang di tingkat pelayanan PKM. Itu semua baik medis, yakni dok­ter dan dokter gigi. Sisanya paramedis,” paparnya. Terpisah, Juru Bicara Sa­tuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah, pernah menjelaskan, anggaran Rp191 miliar dialo­kasikan untuk bidang kese­hatan. Di antaranya pembe­rian insentif untuk dokter, perawat dan tenaga medis lain yang menangani pasien Covid-19 selama tiga bulan. ”Kalau berapa-berapanya per orang, nanti kita tunggu pe­tunjuk Kemenkes dulu,” ujar­nya. Selain itu, tambah dia, alo­kasi tersebut disebut untuk pembelian alat-alat keseha­tan, seperti Alat Pelindung Diri (APD), ventilator, kebu­tuhan ruang isolasi dan pe­ralatan kesehatan menghada­pi Covid-19. Lalu untuk pembangunan RS darurat bila dibutuhkan. ”Di bidang sosial dan eko­nomi ada Rp193 miliar untuk pemberian bantuan sembako dan cadangan pangan sejum­lah 209.994 KK, terdiri dari keluarga miskin yang tidak menerima program PKH dan non-PKH dari Kemensos. Ditambah perkiraan kelu­arga miskin baru dan jatuh miskin lagi (jamila) selama 3 bulan. Lalu, disinfektan di zona merah dan APD petugas lapangan dan kedaruratan serta bansos tidak terencana karena bencana alam dan lainnya,” bebernya. Terakhir, sambung dia, bi­dang bencana alam sebesar Rp93 miliar untuk air bersih, jalan dan jembatan, ruang kelas/SD dan SMP, Huntap di Sukajaya dan Cigudeg, Huntara di Sukajaya, Nang­gung dan Cigudeg. ”Lalu perbaikan rumah rusak sedang dan berat,” pungkas kepala Bappedalitbang itu. (ryn/c/ yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X