Senin, 22 Desember 2025

Sayaga Diprediksi Merugi

- Senin, 27 April 2020 | 10:29 WIB

METROPOLITAN - PT Sayaga Wisata Kabupaten Bogor diprediksi merugi imbas mewabahnya pandemi virus corona di wilayah Bumi Tegar Beriman. Sebab, salah satu tempat wisata warga, yakni pemandian air panas Tirta Sayaga, terpaksa berhenti beroperasi lantaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan angka kasus positif Covid-19 Kabupaten Bogor. Padahal, potensi pendapatan pemandian air panas yang dikelola PT Sayaga Wisata itu selalu melonjak dan mencapai puncaknya pada liburan Idul Fitri. ”Sesuai surat edaran gubernur (Jawa Barat) dan bupati (Bogor), Tirta Sayaga kita tutup sejak pandemi dan PSBB diberlakukan di Kabupaten Bogor. Kita belum tahu akan buka lagi kapan, karena menunggu kebijakan pemerin­tah,” kata Direktur Umum (Dirum) PT Sayaga Wisata, Aminudin, kepada Metropo­litan, kemarin. Meskipun operasional dit­utup, sambung Aminudin, ada beberapa karyawan yang tetap masuk dan stand by (berjaga-jaga, red). Hal itu seperti ber­laku di kantor, tidak hanya di Tirta Sayaga. Walaupun tutup, PT Tirta Sayaga belum akan memanfaatkan momen ter­sebut untuk merenovasi atau menambah fasilitas di Tirta Sayaga. ”Memang sebagian besar di rumah ya. Karyawan piket tetap ada dan petugas keber­sihan. Termasuk petugas kea­manan. Kalau renovasi dan penambahan fasilitas, sejak tiga tahun terakhir belum ada lagi karena tampilan dan fa­silitasnya sudah oke,” tuturnya. Ia juga tidak menampik ba­hwa mewabahnya pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor bakal menurunkan omzet atau pendapatan pemandian air panas di Desa Bojongindah, Kecamatan Parung itu. Mengantisipasi hal itu, salah satunya dengan meliburkan sementara karyawan opera­sional hingga situasi kem­bali normal. Awal puasa ini, Tirta Sayaga cenderung tidak terlalu ramai dan biasanya mencapai pun­caknya pada libur Lebaran. ”Kalau puasa cenderung sepi. Jadi selisih penurunan, ka­rena nggak operasional akibat coronanya nggak terlalu tinggi ya,” imbuhnya. ”Mudah-mudahan Lebaran bisa kembali normal, jadi ra­mai lagi seperti tahun sebe­lumnya. Karyawan operasio­nal sementara diliburkan sampai situasi normal, hanya tertentu yang masuk. Karena off, itu mungkin mengurangi pengeluaran dalam hal ope­rasional,” sambung Amin. Tak hanya itu, ia juga sudah diwanti-wanti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Kabupaten Bogor un­tuk pintar-pintar dalam men­gatur keuangan selama pan­demi Covid-19 yang berdam­pak terhadap pendapatan dari berbagai sektor milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). ”Betul seperti itu. Walaupun biasanya juga kita diminta berhemat, nggak cuma karena ini lagi pandemi corona saja,” pungkasnya. (ryn/b/rez/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X