METROPOLITAN - Sejak wabah pandemi Covid-19 dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Paledang Kota Bogor meniadakan kunjungan bagi warga binaan hingga Hari Raya Idul Fitri. Kepala Lapas Kelas IIA Paledang Kota Bogor, Teguh Wibowo, mengatakan, peniadaan kunjungan tersebut sesuai kebijakan dan arahan Kementerian Hukum dan HAM. Meski begitu, pihaknya tetap menyediakan opsi layanan bagi keluarga yang hendak berkunjung ke sanak-saudaranya di dalam lapas. ”Kami menyediakan layanan kunjungan virtual bagi keluarga yang ingin menjenguk saudaranya di dalam lapas. Jadi, pada Idul Fitri nanti keluarga masih bisa tetap bertatap muka dengan warga binaan kami, meskipun hanya lewat aplikasi video call,” kata Teguh kepada Metropolitan, kemarin. Pemberian layanan video call tersebut, sambung Teguh, merupakan upaya lapas dalam memenuhi hak dan kebutuhan warga binaan. Terutama saat momentum silaturahmi Idul Fitri. Jadi, meski tidak ada kunjungan ke dalam lapas, keluarga masih bisa memanfaatkan kebijakan ini sebagai pengganti kunjungan. ”Idul Fitri kan momen masyarakat bertemu sanak- saudaranya. Karena kondisinya seperti ini, maka kami siapkan kebijakan ini sebagai pengganti kunjungan besuk warga binaan. Walau bagaimanapun, warga binaan tetap memiliki hak dikunjungi sanak-saudaranya. Apalagi di momen hari raya,” ujarnya. Hal senada dikatakan Kepala Keamanan Lapas Kelas IIA Paledang Kota Bogor, Rahmad Mintarja. Saat ini kebijakan tersebut sudah bisa dinikmati warga binaan. Meski begitu, kebijakan itu masih dalam pemutakhiran hingga Idul Fitri nanti. ”Kalau untuk Lebaran teknisnya masih kita matangkan,” ujarnya. Soal teknisnya, Rahmad menjelaskan, kebijakan video call tersebut dilakukan berdasarkan blok hunian dan dilaksanakan bergiliran. ”Dalam satu hari, setidaknya ada sekitar 25 warga binaan yang bisa menikmati kebijakan tersebut, dengan maksimal pembicaraan dan tatap muka bersama keluarga maksimal 30 menit,” bebernya. Untuk operasionalnya sendiri, pihak Lapas Paledang menyediakan tiga unit komputer khusus. Ketiganya diinstall aplikasi Bluestack untuk disisipkan instalasi WhatsApp pada komputer tersebut. ”Untuk saat ini ada tiga komputer. Tapi akan kita perbanyak. Sementara ini kebijakan yang kita lakukan, sampai ada kebijakan baru nanti,” pungkasnya. (ogi/c/feb/py)